Tiga Kali Beruntun, Kabupaten Wajo Raih Penghargaan Proklim Kategori Utama KLHK

  • Bagikan
Bupati Wajo Amran Mahmud Perlihatkan Penghargaan dari KLHK

WAJO, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Wajo, Amran Mahmud-Amran, berhasil meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Kategori Utama 2022. Penghargaan yang ketiga kalinya secara beruntun alias hat-trick diraih setelah pada 2021 dan 2020.

Bupati Wajo, Amran Mahmud, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wajo, Andi Muhammad Baso Iqbal, menerima langsung penghargaan ini pada acara puncak Festival Iklim 2022 yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Jumat (28/10).

Wajo mendapatkan Sertifikat Proklim Utama untuk dua lokasi sekaligus, yaitu Desa Simpursia, Kecamatan Pammana, dan Desa Bola, Kecamatan Bola. Sertifikat Proklim Utama ini diraih 313 lokasi dari kabupaten/kota se-Indonesia.

Selain Wajo, di Sulawesi Selatan (Sulsel), Kabupaten Bone dan Gowa turut mendapatkan penghargaan kategori ini masing-masing untuk 4 lokasi; Kota Makassar dan Kabupaten Soppeng 2 lokasi; serta Kabupaten Bantaeng, Barru, Bulukumba, Enrekang, Pinrang, dan Sinjai 1 lokasi.

Selain Sertifikat Proklim Utama, Wajo juga dinobatkan sebagai penerima apresiasi Pembinaan Proklim 2022. Hal ini dikarenakan Wajo dinilai aktif dalam mendukung dan mengembangkan Proklim sebagai bentuk kontribusi nyata para pihak dalam upaya pengendalian perubahan iklim.

Untuk 2022 ini, hanya 34 kabupaten, 12 kota, dan 6 provinsi yang mendapatkan penghargaan atau apresiasi ini. Amran Mahmud pun mengungkapkan rasa bangga atas raihan penghargaan Proklim Kategori Utama.

"Proklim bertujuan untuk melakukan mitigasi dan adaptasi pada perubahan iklim sehingga nantinya diharapkan masyarakat mampu dan tangguh menghadapi perubahan iklim secara ekonomi dan pelestarian hidup," kata Amran Mahmud.

Menurut Amran Mahmud, keberhasilan daerah meraih penghargaan Proklim tidak terlepas dari peran aktif pemangku kebijakan terkait, utamanya DLH, serta seluruh masyarakat yang telah melakukan upaya-upaya pengendalian iklim dalam menciptakan kegiatan mitigasi dan adaptasi.

"Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Wajo menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Dinas Lingkungan Hidup serta semua pihak yang telah berkontribusi untuk pencapaian penghargaan ini. Semoga tetap bisa dipertahankan atau bahkan ditingkatkan untuk tahun-tahun berikutnya," ujar kepala daerah bergelar doktor ini.

Orang nomor satu di Bumi Lamaddukelleng ini juga menyampaikan bahwa penghargaan ini bukanlah tujuan utama. Namun, yang lebih penting adalah aplikasinya. Meski demikian, dirinya berharap penghargaan ini bisa menjadi momentum serta memotivasi masyarakat atau desa dalam upaya pencegahan pemanasan global dan emisi gas rumah kaca.

"Saya berharap penghargaan ini bisa terus ditingkatkan untuk mencegah terjadinya pemanasan secara global dan emisi gas rumah kaca," harap Amran Mahmud. (*)

  • Bagikan