MAKASSAR - Meskipun pembukaan pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) peserta Pemilu 2024 masih setahun lagi, namun hawa politik Tanah Air kian memanas.
Persaingan elektabilitas satu tokoh dengan yang lain semakin ketat, bahkan salip menyalip.
Di bursa capres, ada sejumlah nama yang bersaing di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Prabowo sendiri, jika kembali maju pada Pilpres 2024, secara hitungan telah melakukan percobaan sebanyak 3 kali.
Menilik peluang Menteri Pertahanan Indonesia itu, Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Ali Armunanto menuturkan, Pilpres 2024 sangat berbeda jauh dengan sebelumnya.
"Meskipun sudah 3 kali, namun konteks saat ini sangat berbeda jauh dengan Pilpres sebelumnya, aktor-aktor yang menjadi capres juga berbeda," ujar Ali kepada fajar.co.id, Rabu (26/10/2022).
Menurut Ali, karena aktor-aktornya yang berbeda dari sebelumnya, sehingga dasar penilaian masyarakat untuk menentukan pilihan juga berbeda.
"Aktor-aktor baru yang lebih segar dan strategi politik yang belum terbaca, dibarengi prestasi yang mentereng tentu akan menciptakan suasana kebatinan yang berbeda di kalangan pemilih," jelasnya.
Ali melihat, peluang Prabowo pada Pilpres 2024 sama dengan Capres yang lain yang ada di bursa. Yang menentukan menurut Ali, strategi yang mereka mainkan.
"Peluangnya akan sama saja. Yang menentukan adalah strategi yang digunakan untuk terhubung ke pemilih," pungkasnya. (Fajar/Raksul)