MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Konferensi Asia Pacific Sociological Association (APSA) yg berlangsung di Political Science Faculty 28-29 Oktober 2022, di Gedung Social Innovation Hub, berakhir hari ini. Konferensi yang dihadiri oleh perwakilan dari sekitar 15 negara membahas isu-isu yang berkaitan dengan krisis iklim di era antrophocene. Tuan rumah pertemuan adalah Prof. Surichai Wun'Gaeo dari Rotary Peace Center, Universitas Chulalongkrong bekerjasama dengan Ateneo de Manila University, Stockholm Environment Institute, serta Universitas Seisa, Yokohama Jepang.
Presiden APSA 2021-2023, Prof. Emma Porio dari Ateneo de Manila University menegaskan bahwa konferensi berjalan lancar dan sukses. Untuk melanjutkan pertukaran hasil-hasil penelitian dan pendampingan lapangan dari berbagai negara di Asia Pasifik kaitannya dengan ketahanan komunitas menghadapi berbagai krisis, konferensi Asia Pasifik tahun 2024 akan kembali diadakan.
Sementara itu menurut Dr Sawedi Muhammad, delegasi dari Sosiologi Fisip Unhas yang ikut serta pada Konferensi Asosiasi Sosiologi Asia Pasifik di Thailand bahwa setelah melalui loby-loby yang intensif, peserta konferensi menyepakati tuan rumah konferensi APSA berikutnya adalah Indonesia dalam hal ini Universitas Hasanuddin. Meski beberapa negara seperti Vietnam, Laos dan Kamboja juga menawarkan diri sebagai tuan rumah, namun pada akhirnya mayoritas peserta memilih Unhas sebagai tuan rumah konferensi APSA tahun 2024.
Adapun Delegasi Unhas dalam konferensi APSA adalah Dr. Sawedi Muhammad, Prof. Suparman Abdullah dan Dr. Buhari Mengge. Ketiganya adalah dosen Sosiologi Fisip Unhas. (*)