WAJO, RAKYATSULSEL - Bupati Wajo, Amran Mahmud, menyampaikan Kabupaten Wajo surplus produksi sektor perikanan 50 persen tiap tahunnya. Potensi ini yang diharapkan terus dipertahankan atau ditingkatkan, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.
Catatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo, produksi perikanan mencapai 61 ribu ton tiap tahun. Sementara, tingkat konsumsi masyarakat hanya 29 ribu ton per tahun. Surplus produksi ini kemudian dikirim untuk mendukung permintaan daerah lain.
"Jadi, kita sebenarnya lebih banyak memberikan kepada masyarakat di luar orang Wajo," kata Amran.
Amran menyampaikan hal ini saat menghadiri pengukuhan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Wajo periode 2022-2027 yang digelar di Kawasan Wisata Bahari Bangsalae, Kelurahan Siwa, Kecamatan Pitumpanua, Sabtu (29/10).
Ketua DPC HNSI Kabupaten Wajo, Elfrianto, bersama jajaran pengurus dilantik dan dikukuhkan oleh Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) HNSI Sulawesi Selatan (Sulsel), A. Chaeril Anwar.
Amran pun menitipkan "misi" kepada Ketua dan seluruh internal DPC HNSI Wajo yang baru dilantik untuk bisa membantu mengemas dan mengembangkan segala potensi perikanan yang dimiliki Wajo melalui program kerja pengurus.
Menurutnya, Pemkab Wajo selama ini telah melakukan berbagai upaya dalam pengembangan sektor perikanan. Misalnya, dengan pengembangan pertanian terpadu yang memadukan pertanian, perikanan, peternakan, dan komoditas lainnya dalam satu kawasan.
Selain itu, telah bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk melakukan riset penanganan ikan sapu-sapu yang selama ini menjadi musuh nelayan dan berbagai upaya lainnya.
"Saya ucapkan selamat atas pelantikan dan pengukuhan DPC HNSI Wajo. Kami membuka diri untuk berkolaborasi untuk kesejahteraan masyarakat dan nelayan kita. Semoga kehadiran HNSI bisa berkontribusi memberikan solusi bagi permasalahan yang ada sekaligus memberikan kemudahan bagi nelayan untuk berbagai akses-akses kebutuhan mereka," beber Ketua DPD PAN Wajo ini.
Sementara, Ketua DPD HNSI Sulsel, A. Chaeril Anwar, menitipkan harapan agar ke depannya bisa diwujudkan keberadaan kebun ikan dengan luas minimal satu hektare.
"Ini penting karena berdasarkan riset, dalam kurun waktu 6 bulan kita bisa mendapatkan hasil yang menjanjikan, misalnya ikan kakap itu bisa bobotnya 3 ekor dalam 1 kilogram. Apalagi, informasinya tadi masih ada karang-karang di sini yang bisa menjadi rumah ikan," ujar Chaeril.
Ketua DPC HNSI Wajo, Elfrianto, turut menyampaikan kesiapannya untuk turut berkolaborasi dengan Pemkab Wajo serta seluruh masyarakat dan nelayan Wajo.
"Tentu arahan dan bimbingan, khususnya dari HNSI provinsi dan HNSI pusat tetap kami butuhkan. Begitupun kerja sama dan kekompakan rekan-rekan pengurus," tuturnya.
Pelantikan ini turut dihadiri Anggota DPRD Wajo, Asri Jaya Latif sekaligus Koordinator Dewan Pakar HNSI, Wakapolres Wajo, Kompol Muhtar, rombongan DPD HNSI Sulsel, Kepala Dinas Perikanan Wajo, Nasfari, Camat bersama Kapolsek dan Danramil Pitumpanua, Ketua Apindo Wajo, Koorwil Pendidikan Kecamatan Pitumpanua, serta undangan lainnya. (*)