Gelar Sekolah Rakyat di Dusun Jambua dan Bumbungloe, HPMT Jeneponto Minta Perhatian Pemkab

  • Bagikan

JENEPONTO, RAKYATSULSEL -Puluhan Mahasiswa yang Tergabung dari Himpunan Pelajar Mahasiswa Turatea (HPMT) menggelar aksi sosial dan sekolah kerakyatan di Dusun Bumbungloe, Desa Bontolebang, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Minggu (30/10/2022).

Ketua PB HPMT, Edhy Subarga Dessore mengatakan, Aksi Sosial Sekolah Kerakyatan (Sekar) tersebut dilaksanakan di dua lokasi yaitu, Dusun Jambua, di SD 111 Samataring, Desa Samataring Kecamatan Kelara dengan model pendidikan formal jadwalnya di mulai pukul 7.30 sampai dengan pukul 12.00, katanya

"Dan lokasi kedua dilaksanakan di Dusun Bumbungloe, Desa Bontolebang, kec. Kelara dengan item kegiatan kelas non formal yaitu membuka lapak baca dan Calistung waktunya siang hingga sore, malam hari diisi dengan jadwal mengajar mengaji. Kegiatan tersebut di laksankan selama 3 hari tiga malam, sejak tanggal 27 sampai 30 Oktober," jelasnya.

Ia mengatakan, HPMT juga melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan, karena observasi awal di ketahui bahwa banyak yang putus sekolah dengan berbagai kendala, banyak yang lebih memilih bertani dan menjaga ternak saja.

"Dalam kegiatan tersbut, HPMT juga membagikan sepasang pakaian sekolah SD dan SMP, baju, celana, tas buku dan iqra, Meskipun tidak seberapa tapi minimal kita sudah berupaya untuk pendidikan kita di jeneponto," ucapnya.

Edhy Subarga juga berharap semoga kegiatan tersebut bisa bermanfaat dan masyarakat tetap melanjutkan jenjang pendidikannya, meskipun mereka jauh dari kata merdeka.

Lanjut kata Edhy, apalagi beberapa anak yang putus sekolah, salah satunya karena jarak tempuh anak didik dari rumah menuju sekolah terbilang jauh dan susah karena harus mendaki terlebih dahulu, motor pun belum bisa sampai ke lokasi, apalagi jika musim hujan.

"Sedangkan bantuan sosial hanya beberapa orang saja yang menerima. Di bidang pertanian juga belum pernah tersentuh bantuan pertanian, padahal notabenenya mereka bekerja sebagai petani. Di lokasi tersebut ada 12 rumah, tetapi sisa 9 rumah yang terisi karena pemiliknya pergi merantau," tambahnya

PB HPMT pun meminta kepada Dinas Pendidikan agar bisa menyentuh wilayah tersebut, juga Dinas Sosial agar bisa memberikan bantuan PKH dan BPNT, dan Dinas Pertanian agar bisa melakukan penyuluhan pertanian, pembentukan kelompok pertanian agar bisa tersentuh bantuan pertanian, serta meminta Kepala Desa Bontolebang agar membuatkan jalan tani.

Sementara , Nur Alif Basyar selaku Koordinator Relawan SEKAR berharap agar pemerintah maupun stakeholder terkait bisa berkunjung ke lokasi tersebut, yang notabenenya aksesnya masih jauh dari keramaian. (*)

  • Bagikan