Kemudian beberapa nama juga mencuat dari Fraksi PKB DPRD Sulsel sebagai Cakada potensial, yakni, Hengki Yasin (Takalar) dan Irwan Hamid (Palopo).
Bukan hanya itu, beberapa nama dari Fraksi PAN DPRD Sulsel juga mencuat sebagai bakal Cakada. Bahkan memastikan tidak maju lagi di Pileg, melainkan akan fokus di Pilkada, yakni, Syamsuddin Karlos (Jeneponto) dan Husmaruddin (Luwu).
Terkait hal tersebut, konsultan politik yakni Manajer Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam menilai, para wakil rakyat itu jika serius bertarung di Pilkada semestinya dioptimalkan sebaik mungkin.
"Mereka semestinya serius untuk mantapkan niat lewat giat-giat di masyarakat. Apalagi mereka telah memiliki modal basis pemilih ketika terpilih sebagai legislator Provinsi," ujar Nursandy, Selasa (1/11).
Oleh sebab itu, Sandy--sapaan akrabnya menyebutkan soal peluang akan tergantung pergerakan wakil rakyat itu kepada masyarakat di daerahnya. Sebab, ada perbedaan pola interaksi antar legislatif dan eksekutif dengan basis konstituen.
"Tatap muka secara langsung dengan masyarakat, aktif dilakukan," tuturnya.
Dia menilai dari beberapa Anggota Legislatif (Caleg) Provinsi saat ini terlihat sikap yang berbeda dalam melihat prospek karir politiknya ke depan.
"Satu sisi ada yang memang secara tegas hanya ingin berkonsentrasi maju di Pilkada 2024. Di sisi lain, tak sedikit ingin maju Pileg dulu dan kemudian membuka diri untuk kembali bertarung di Pilkada 2024," jelasnya.
Ia menambahkan, terlepas dari sikap politik masing-masing. Berstatus caleg provinsi tentu sudah memiliki kalkulasi dan bekal politik. Seperti modal sosial, jejaring politik dan peluang mendapatkan kendaraan politik.