MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) terus mengkampanyekan bahaya politik uang. Padahal Pemilu masih cukup lama. Dimana Bawaslu saat ini sudah mulai membentuk desa anti politik uang hingga Bawaslu Go to School untuk memberikan pencegahan kepada pemilih pemula agar tidak tergiur dengan politik uang.
Bahkan Bawaslu Sulsel melalui program desa sadar pengawasan yang ada di hampir seluruh kabupaten dan kota. Begitupula program yang menyasar calon pemilih pemula. Bersama Dinas Pendidikan, Bawaslu mengajak pelajar untuk mempersiapkan mereka sebagai pemilih muda yang cerdas, berintegritas lewat program kampanye anti politik uang.
Ketua Presidium Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Sulsel, Ana Rusli saat menghadiri sosialisasi pengawasan tahapan Pemilu di Plazgozz Cafe Makassar, Senin (1/11) kemarin mengatakan, saat ini memang diperlukan sosialisasi bagaimana masyarakat benar-benar sadar bagaimana politik uang dilarang. Kedepannya tinggal melakukan pencegahan.
Sebab, kata mantan komisioner KPU Sulsel ini, selama ini, pemantauan proses pemilu hanya di ujung saat pencoblosan bukan di masa awal tahapan Pemilu.
"Rakor ini efektif, apalagi dilaksanakan berkelanjutan. Esensinya mengedepankan aspek pencegahan. Pengawasan verifikasi faktual partai diduga mencatut nama, kemudian pemutakhiran data pemilih atas hak dasar warga negara, patut diawasi sejak awal," kata mantan Ketua AJI Makassar ini menekankan. (Fah/Raksul/A)