MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pengamat Politik Universitas Bosowa (Unibos), Arif Wicaksono menilai pendatang baru di kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang tak berjalan mulus. Beragam tantangan akan dilewati, terutama di internal partai.
"Kalau dilihat kedepan, pendatang baru maju caleg pasti beragam tantangan, tidak mulus. Apalagi banyak pengalaman sudah kita saksikan tahun sebelumnya," ujar Arif Wicaksono, Kamis (3/11).
Ia menyarankan, pendatang baru harus hati-hati dalam menentukan kendaraan partai. Sebab, selalu ada peristiwa sebelum dan sesudah terpilih sebagai wakil rakyat nantinya. Terlebih jika ketua partai miliki sifat otoriter.
"Maka jika duduk di parlemen, caleg tersebut akan cenderung terancam hingga bisa saja dipecat," ujar Dekan Sosial Politik (Sospol) Unibos itu.
Arif menyarankan, pendatang baru yang maju di Pileg agar menyesuaikan diri terhadap partai politik. Seperti, visi - misi hingga platform gerakan mesin partai.
Meski begitu, kata dia, hubungan antara caleg dan parpol tidak seperti hubungan jual-beli antara pedagang dan pembeli. Istilah kader semestinya hanya bisa digunakan oleh anggota partai yang mengikuti proses pengkaderan dari awal masuk.
"Tidak seperti sekarang ini, yang baru dapat KTA sudah bangga mengaku kader asli," jelasnya.
Terpisah, Manajer Lembaga Survei Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandi Syam mengatakan, pendatang baru yang maju di Pileg lebih mempertimbangkan dalam memilih partai politik.
"Figur caleg yang berstatus eksternal dan baru ingin merasakan pertarungan di Pileg sebaiknya tak asal dalam memilih parpol. Ada beberapa variabel yang bisa menjadi pertimbangan sebelum memilih parpol," kata Sandi.
Pertama, kata Sandi, terkait visi dan figur sentral parpol. Kedua, prospek elektoral parpol. Ketiga, tingkat penerimaan figur caleg bagi parpol. Keempat, peluang untuk mendapatkan dapil yang sesuai keinginan.
"Tapi kembali lagi pada penilaian parpol itu sendiri," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, pasca dipecat dari Partai Gerindra setelah terpilih sebagai Caleg DPRD Sulsel periode 2019-2024, Misriani Ilyas langsung hengkang, kemudian berlabuh bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Di Pileg lalu, Misriani berhasil meraih 10.057 suara dari Dapil II Kota Makassar meliputi Panakkukang, Manggala, Tamalanrea dan Biringkanaya. (Yadi/Raksul/B)