Danny Pomanto Minta OPD Jaga Stabilitas Harga Pangan

  • Bagikan
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto Beri Penjelasan Soal Status Pasar Butung. (A/Abu)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mendampingi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat berkunjung ke Pasar Pa'Baeng-baeng, Minggu (6/11).

Kata Danny Pomanto--sapaan akrab Walikota Makassar menyampaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar masih terus berjuang untuk menekan inflasi. Dirinya meminta Dinas Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan menjaga stabilitas harga pangan.

"Seperti cabai, itu sedikit mengalami kenaikan walaupun murah dalam kategori secara nasional tapi kita sudah mengalami kenaikan harga sekitar Rp3.000," ungkap Danny Pomanto.

Terkait pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut harga cabai murah, Danny Pomanto menilai prinsip ekonomi tidak demikian. Sebab, kalau harga barang naik dari harga biasanya itu tetap dalam kategori inflasi.

"Makanya kita harus terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan," jelasnya.

Pada saat tinjauan pasar, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan tampak berinteraksi dengan para pedagang dan menanyakan persoalam harga bahan pangan.

Ketua Umum PAN itu memberikan apresiasi lantaran harga edaran bahan pangan yang di Kota Makassar terbilang terkendali.

"Saya bahagia pagi ini, di sini ternyata harga-harga sembako sangat terkendali bahkan harganya di bawah harga rata-rata nasional," ungkap Zulkifli Hasan.

Dia menyampaikan, ada perbedaan harga di Sulsel dan Jawa. "Tadi Beras Bulog Rp9.000, di Jawa Rp9.450 per liter. Ada beras premium tadi Rp10.000 ada yang Rp12.000 jadi termasuk murah di sini dibanding di Jawa dan yang buat saya surprise cabe tadi Rp15.000 tapi kalau Rp15.000 itu kasihan petaninya, petaninya bisa tutup dia," ujarnya.

Untuk harga Bawang di Makassar, sambung dia, lebih mahal dibanding Pulau Jawa. Bawang yang didistribusi dari Bima harganya Rp35ribu perkilogram (Kg) sementara di Jawa hanya Rp30ribu per Kg karena distribusi dari Brebes.

"Jadi di sini rata-rata di bawah harga nasional. Bagus hanya saja harganya terlalu murah, dan mestinya harganya cabai dinaikkan ke Rp 30.000 biar para petani bisa menanam lagi," ujarnya. (Abu Hamzah/Raksul/B)

  • Bagikan