IKA Unhas Makassar-YARI Bedah Buku Aldera

  • Bagikan
Panitia dan penyelenggara bedah buku Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera) menyerahkan buku Aldera kepada Direktur Utama Harian Rakyat Sulsel, Faisal Palapa (kanan) saat bertandang di Redaksi Harian Rakyat Sulsel di Jalan Sultan Alauddin, Senin (7/11).

Salah satu organisasi mahasiswa dalam Reformasi 1998 adalah Aldera yang telah berjuang jauh hari sebelum reformasi tersebut terjadi. Keberanian Aldera saat itu adalah hal yang jarang ada di era Orde Baru yang otoritarianisme.

Aldera memilih berada di jalur gerakan politik kerakyatan dengan memainkan peranan penting dalam interaksi perlawanan atas Orde Baru. Pilihan bergerak bersama rakyat itu dimulai dengan membangun gerakan-gerakan perlawanan atas perampasan tanah di Jawa Barat.

Gerakan tersebut kemudian membangun solidaritas dan menjelma menjadi gerakan politik adiluhung sebagai pengontrol sekaligus penentang langsung kebijakan Soeharto.

Ketika gerakan mahasiswa memuncak di 1998 dan memaksa Soeharto turun dari kekuasaan, isu terpenting yang menarik massa mahasiswa adalah anti-KKN (korupsi, kolusi, nepotisme).
Anti-KKN adalah salah satu representasi kegelisahan dalam semangat zaman yang berhasil membawa jutaan kaum muda yang gelisah dengan masa depannya turun ke jalan di penjuru negeri.

Potret perjuangan Aldera semasa Orde Baru tersebut terekam dalam buku ALDERA-Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999. Buku ini diharapkan dapat menjaga semangat kaum muda saat ini untuk tetap berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Buku tersebut juga memaparkan secara detail dan rinci pergerakan mahasiswa di berbagai daerah semasa zaman Orde Baru hingga awal masa Reformasi. (*)

  • Bagikan