Angka Prevalensi Stunting 27,7 Persen, DP3AP2KB Selayar Gelar Diseminasi Audit Stunting

  • Bagikan

KEPULAUAN SELAYAR, RAKYATSULSEL - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-P2KB) gelar Diseminasi Audit Stunting tingkat Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2022.

Desiminasi sebagai upaya percepatan penurunan stunting tersebut digelar melalui virtual zoom meeting di Ruang Pola Kantor Bupati Kepulauan Selayar, Selasa (8/11/2022).

Bupati Kepulauan Selayar, Muh Basli Ali dalam sambutannya yang di bacakan oleh Asisiten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah, Muh. Yunang Krg. Tompobulu mengatakan, salah satu tantangan pembangunan manusia untuk mewujudkan manusia yang berkualitas adalah Stunting.

Krg Tompobulu memaparkan bahwa berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia 24,4%, Sulawesi Selatan 27, 4% dan Kabupaten Kepulauan Selayar 27,7% sedangkan pemerintah pusat menargetkan 14% di tahun 2024.

Lebih lanjut dikatakannya, dampak jangka pendek dari stunting adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan dan gangguan pertumbuh fisik dan metabolisme.

"Sedangkan dampak jangka panjangnya adalah menurunnya kemampuan perkembangan kognitif otak anak, sulit belajar, kekebalan tubuh lemah sehingga mudah sakit serta berisiko tinggi munculnya gangguan metabolik serta tidak miliki daya saing dalam dunia kerja," ungkap Yunang.

Sementara, Ketua Kelompok Staf Medik Penyakit (KSM) Anak RSUD Sultan Daeng Radja Bulukumba, Dr. Bambang Hayanto, Sp. A, yang menjadi salah satu narasumber melalui meeting zoom mengatakan, bahwa Indonesia sendiri adalah peringkat ke lima negara dengan angka stunting tertinggi di dunia.

Bambang juga mengungkapkan kalau stunting itu sendiri disebabkan oleh malnutrisi kronis akibat asupan nutrisi tidak kuat dan/atau kebutuhan meningkat karena infeksi.

"Melalui Diseminasi Audit Stunting, pengukuran Gangguan IQ dan Kemampuan Akademik akan dilakukan pada dua kelompok, yaitu orang sehat dan orang yang pernah mengalami malnutrisi," ungkapnya.

Kegiatan Meeting zoom tersebut dihadiri oleh FORKOPIMDA, perwakilan dari BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, para Asisten lingkup Sekretariat dearah, Tim Pakar Diseminasi Audit kasus Stunting, para Kepala OPD, Ketua TP. PKK Kepulauan Selayar, dai Kemena Kepulauan Selayar, para Camat, Kepala Puskesmas, Dokter dan Tenaga Gizi Puskesmas, para Lepala Desa/Lurah, Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan undagan lainnya. (*)

  • Bagikan