"Artinya, tentu ada perbedaan dari yang sebelumnya gratis untuk berbayar. Dari 4 koridor ini, kita kan sebelum berbayar sebelum tanggal 24 ke tanggal 30 Oktober itu di atas 60 persen. Kemudian setelah itu sekitar 37 persen. Jadi ada penurunan kurang lebih 30 persen pengguna," ungkap Andi Nurdiyana, Rabu (9/11).
Hal itu disebabkan, lanjut dia, karena pembayaran dengan menggunakan kartu elektronik belum diterapkan. Pasalnya, tidak semua masyarakat memiliki smarthpone untuk digunakan pembayaran melalui aplikasi QRIS.
"Kendala-kendala yang dihadapi oleh sebagian besar masyarakat kita yang ingin menggunakan layanan itu karena mereka harus menggunakan hp untuk menggunakan aplikasi QRIS untuk scan QR code di teman bus, harus punya dana, apakah itu ovo, link aja, shoppee, dan lainnya," jelasnya.
Meski begitu, Nurdiyana mengatakan pada tanggal 21 November 2022 alat Tap On Bus (TOB) akan mulai dipasang ke 87 unit bus yang ada di Kota Makassar sehingga masyarakat sudah bisa menikmati pembayaran via kartu elektronik.
"Selesai alatnya dan terpasang di semua bus, 87 unit bus yang ada di Makassar itu nanti dipasangi 21 November baru bisa dipergunakan. Jadi, sementara per 31 Oktober yang digunakan itu adalah pembayaran menggunakan aplikasi," ucapnya. (Sasa/Raksul/B)
