"Kita juga akan berkomunikasi dengan perusahaan besar yang terdaftar di Korea supaya mereka terlibat langsung pada proyek ini dan melihat siapa yang tertarik, dan tentunya mereka akan mengajukan (jika diperlukan biaya) supaya bisa mengsupport rencana pengembangan dari awal," tutur Junsung Kim.
Sedangkan, Dany Pomanto mengatakan LRT merupakan salah satu proyek strategis Kota Makassar yang akan diadakan melalui sistem investasi.
"Tadi dari Korea itu mereka akan membuat LRT kita, dan inilah bukti Makassar menuju kota dunia, karena semua datang kemari dan mau kerja sama," tutur Danny Pomanto.
Bahkan, kata Danny, Korea Selatan siap membuat Feasibility Study (FS) rencana pembangunan LRT Kota Makassar.
"Ini menarik karena Korea akan membuat LRT kita, FS gratis ia bikinkan," jelas Danny.
Tak sampai disitu saja, Makassar-Australia mulai jajaki peluang bisnis rumput laut.
Hal ini terlihat saat Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto melakukan one on one meeting dengan beberapa delegasi negara sebagai rangkaian dari Makassar Investment Forum (MIF) di Hotel Four Point by Sheraton, baru-baru ini.
Pada kesempatan itu, delegasi dari Australia yang didampingi oleh Konsul Jenderal Australia di Makassar, Ibu Bronwyn Robbins mulai menjajaki peluang kerjasama bisnis dengan Pemkot. Salah satunya bisnis rumput laut.
Untuk memenuhi keinginan Pemerintah Australia mengembangkan bisnis rumput laut, Pemkot Makassar mengusulkan kolaborasi dengan kabupaten penghasil rumput laut di Sulawesi Selatan.
“Mereka (Australia) tadi maunya bisnis rumput laut, tapi kita (Makassar) tidak punya rumput laut makanya saya akan mengajak bupati yang punya rumput laut untuk berkunjung ke sana, nanti Makassar yang koordinir,” kata Danny Pomanto.