Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras (AIA) mengatakan, Partai Gerindra bertekad menang Pileg 2024 serta mendudukkan lebih banyak kader sebagai kepala daerah.
"Khusus untuk Pileg DPR RI di Dapil III, Gerindra bertekad menambah perwakilannya di Senayan pada 2024," ujarnya, Minggu (13/11/2022).
Wakil Ketua Komisi V DPR RI itu mengungkapkan, Partai Gerindra Sulsel bertekad menambah perolehan kursi dua kali lipat dari saat ini.
"Soal nama-nama calegnya itu masih relatif, akan berubah kapan saja sebelum penetapan DCS atau DCT. Tapi kan sebagian sudah beredar di masyarakat," jelasnya.
Ketua DPW NasDem Sulsel, Rusdi Masse Mappasessu (RMS) memasang target tinggi pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Senayan mendatang. Kuncinya menjadi dua kali lipat.
"Target tinggi itu setelah kami melihat kinerja kader menuju Pemilu 2024. Seperti berdasarkan hasil survei, Dapil Sulsel III sisa 3,2 persen bisa menjadi dua kursi," jelasnya.
Politisi kelahiran Sidrap itu, menegaskan di Sulsel, enam kursi DPR RI sudah pasti ia peroleh. Namun tidak menutup kemungkinan bisa menjadi tujuh kursi untuk Dapil I, II dan III. "Artinya mudah-mudahan kedepan, kita dapat seperti sekarang. Menambah kursi setiap dapil," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Partai Gelora Sulsel, Syamsari Kitta mengatakan, dalam Pemilu 2024, Partai Gelora menargetkan 8 kursi DPR RI dari Dapil Sulsel I, II dan III.
"Kita sudah berulang kali sampaikan kepada pengurus, kami target 8 kursi DPR RI di Sulsel dan provinsi 13 kursi," ujar Syamsari Kitta secara singkat.
Terpisah, manager strategi dan operasional lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam menilai, pertarungan di Dapil Sulsel III memang cukup kompetitif.
"Beberapa diantaranya tokoh-tokoh lokal yang populer dan punya pengaruh," ujarnya.
Menurutnya, parpol yang dominan mendorong figur-figur kuat dalam satu dapil tentu akan punya peluang lebih besar mendapatkan kursi bahkan menambah perolehan kursinya.
"Sekalipun bukan satu-satunya jaminan. Sebab dalam kontestasi Pileg banyak variabel yang akan ikut menentukan capaian sebuah parpol," jelasnya.
Sedangkan, Pengamat Politik Direktur Profetik Institute, Muh Asratillah menyebutkan, peluang bakal kandidat, tergantung dari beberapa variabel, tarutama variabel modal politik.
Misalnya incumbent atau mantan kepala daerah tentu memiliki modal politik yang jauh lebih besar dibanding yang bukan.