"Karena melalui e-voting ini mengajarkan masyarakat kita untuk lebih melek terhadap teknologi. Pemilihan RTRW ini kewenangan dari Walikota sendiri. Sehingga teman-teman bersabar karena sudah dianggarkan melalui sistem e-voting," jelasnya.
Ari meminta isu yang beredar terkait walikota sengaja menunda-nunda agar tidak dibesar-besarkan. Justru, pemerintah kota sudah mau melakukan pemilihan di akhir tahun namun ditolak RT/RW sendiri.
"Sehingga dikatakan menahan disini siapa? Jadi perlu kita luruskan. Kami berharap pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab jangan melakukan politisasi di sini. Kasian teman RT/RW, kurang mendapatkan informasi valid merasa terprovokasi dan ini memang hak walikota," pungkasnya.
Diketahui, aksi demonstrasi eks RT/RW di Kota Makassar terus bergulir. Aliansi eks RT/RW Bersatu Makassar, untuk hari yang ketiga kembali berkemah di halaman Gedung DPRD Kota Makassar. (Yadi/Raksul/B)