Namun, sebelum kegiatan ini berlangsung di Rotterdam, para siswa SD ini juga membuat seragam sendiri dengan teknik tie dye.
"Sebelum kesini mereka buat seragam sendiri dengan teknik tie dye. Kemudian sekarang mereka membatik di kipas. Artinya kita ingin warisan budaya kita di Indonesia tetap kita jaga untuk anak-anak kita," ujarnya.
Naoemi berharap, ke depan makin banyak sekolah yang mengikuti kegiatan ini, untuk mengenal sejarah dan budaya di Kota Makassar, sekaligus belajar cara membatik secara sederhana. (Sasa/Raksul/B)