Mutasi Lurah, Legislator Makassar Dukung Kebijakan Danny Pomanto

  • Bagikan
Anggota DPRD Kota Makassar, Ari Ashari Ilham

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto berencana mutasi seluruh lurah. Alasannya, banyak laporan terkait dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan lurah mengenai pemberian izin perusahaan provider.

Kebijakan ini, Legislator Makassar Ari Ashari Ilham mendukung langkah Danny Pomanto--sapaan akrab Walikota Makassar. Kata dia, rotasi di tingkat lurah sangat tepat untuk memaksimalkan kinerja utamanya bersentuan langsung dengan masyarakat.

"Saya pribadi dan juga sebagai dewan mendukung langkah pak walikota. Jika memang ada lurah dianggap kinerja kurang baik serta melakukan hal merugikan nama Pemkot ya diganti saja," tegas Ari Ashari Ilham, Kamis (17/11).

Ari--sapaan akrabnya, menilai belakangan ini kinerja lurah di tingkat bawa tidak maksimal. Bahkan banyak laporan yang dikeluhkan masyarakat. Itu, menjadi alasan mendukung Danny Pomanto demi kelancarakan dan menyelesaikan program Pemkot ke depan.

"Para lurah diberikan amanah unruk selesaikan program pak wali dan ibu wawali. Tapi hingga akhir tahun banyak laporan kinerja lurah tak maksimal," tegasnya.

Lebih jauh, kata Ketua Fraksi NasDem DPRD Makassar itu menilai tindakan lurah tak sesuai dengan fungsinya. Parahnya lagi, ada lurah hanya berkantor seminggu dua kali.

"Memang saya berharap dalam waktu dekat ini pak wali segera melakukan penyegaran lagi di tingkat kelurahan. Karena lurah ini pelayan masyarakat, jangan sampai lurah yang menggerogoti rakyatnya," tutupnya.

Terpisah, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mewanti-wanti sejumlah lurah yang terindikasi melakukan pungutan liar (pungli). Dirinya mengancam akan mencopot lurah yang melakukan pungli.

"Kalau kau tidak selesaikan ini barang, saya selesaikan ko," tegas Danny Pomanto.

Peringatan keras itu sebelumnya telah disampaikan Danny Pomanto terkait aktivitas pungli di kelurahan. Pria berlatarbelakang arsitek itu menyampaikan tidak akan segan-segan untuk mencopot lurah yang bekerja di luar jalur.

"Pungli-pungli berat. Non job menanti itu," ujarnya. (Yadi/Raksul/B)

  • Bagikan