Pertukaran Budaya Indonesia-Australia, Dua Srikandi Sulsel Akan Bawakan Cerita dan Lagu Bernuansa Makassar di Australia Utara

  • Bagikan
dr. Lily Yulianti Farid dan Dian Mega Safitri

Dia adalah peneliti postdoctoral di Global Encounters dan First Nations Peoples, Monash University, Australia. Sedangkan Dian Mega Safitri, adalah keturunan Duri dari Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.

Tahun 2021, Dian dan kelompoknya meluncurkan single “Songkabala” yang berarti tolak bala. Dari generasi ke generasi, sejumlah besar kelompok etnis di Indonesia, khususnya masyarakat adat, memandang jenis interaksi ini sebagai hal yang lumrah.

Songkabala hanyalah salah satu kekayaan dan keragaman budaya yang tersebar di wilayah Sulawesi Selatan, khususnya Takalar dan Jeneponto. Kerja komunal dan rasa kebersamaan, selalu hadir dalam setiap tradisi atau ritual yang dilakukan, juga cenderung menjadi praktik seni.

Dian saat ini bekerja sebagai jurnalis di sebuah radio swasta, di bawah salah satu grup media nasional Indonesia.

Selain itu. juga akan ada pemutaran perdana animasi berjudul “The Last Trepangers -A Brother from Afar” di Teater CDU, Universitas Charles Darwin, Casuarina, NT. Sesi ini dibawakan oleh Skinnyfish Music, bekerja sama dengan Charles Darwin University dan Monash University.

Skinnyfish Music, adalah organisasi seni dan budaya yang berbasis di Darwin, yang telah bekerja di ruang lintas budaya dan kolaboratif selama lebih dari 20 tahun. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version