GOWA, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa kini mendorong peningkatan sektor peternakan dengan menggagas pengembangbiakan sapi wagyu. Bahkan program ini menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang melakukan langkah tersebut.
Program ini diimplementasikan dengan melakukan penandatangan Nota Kesepahaman bersama PT Berdikari Live Stock, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Peternakan dan Hewan Tropika LPPM-Unhas, dan Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari (BBIBS). Kerjasama ini berlangsung di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kabupaten Gowa, Sabtu (19/11).
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, program pengembangan sapi wagyu ini merupakan program jangka panjang. Menurutnya, saat ini daging wagyu yang ada di Indonesia adalah Impor dari Jepang, namun dengan dilakukannya di Gowa maka akan menjadi tempat yang baru tanpa harus mengambil dari negara lain.
"Kita sementara menggagas sebuah program jangka panjang karena daging wagyu itukan terkenal dari Jepang dan salah satu daging premium. Kenapa tidak kita mencoba untuk mengembangbiakkan di Kabupaten Gowa dan itu kita mulai hari ini," ungkap Adnan.
Ia mengaku, Gowa memiliki dua tipologi yang cocok untuk melakukan pengembangan ini yakni dataran tinggi dan dataran rendah. Sehingga jika ini berjalan dengan baik maka Indonesia tepatnya di Kabupaten Gowa akan memiliki sapi wagyu yang dipercaya sebagai daging premium.
"Meskipun ini program jangka panjang tapi kita mulai dari sekarang. Mudah-mudahan nanti pada saat peresmian tempat ini pada 16 Maret 2023 mendatang bisa terlaksana dengan baik dan kedepannya kita tidak perlu mengimport daging dari Jepang cukup seluruh Indonesia datang ke Gowa membeli sapi daging wagyu," jelasnya.
Sementara Ditjen PKH Kementerian Pertanian RI, Nasrullah mengapresiasi langkah Pemkab Gowa yang berkomitmen melakukan pengembangan sapi wagyu. Menurutnya, langkah ini telah diserukan oleh Kementerian Pertanian sejak lama namun hanya Gowa yang memiliki komitmen tersebut.
"Ini suatu terobosan yaitu pengembangan sapi berkualitas. Kemarin tidak ada yang menangkap serius namun hari ini Pemkab Gowa memberikan komitmen bahwa pengambangan sapi wagyu harus jadi di Kabupaten Gowa. Kalau wagyu membutuhkan suhu rendah maka Gowa punya hal itu," katanya.
Ia mengaku apabila ini sudah ada maka pihaknya akan mendorong pedagang maupun asosiasi untuk membeli produk dalam negeri.
"Dengan semangat dan komitmen Pemkab Gowa maka opportunity yang harus kita tangkap. Jika ini sudah ada maka kita tidak lagi mengambil dari tempat lain.Impor akan kami tahan atau tidak boleh mengimpor jika sudah ada di negara kita," jelasnya.
Olehnya ia meminta agar BBIBS wajib memberikan bantuan sperma bantuan ke Gowa secara gratis, dan ikut melatih pengelola inseminasi buatan pengembangan sapi wagyu ini.
"BBIBS wajib memberikan bantuan sperma bantuan ke Gowa secara gratis. Kalau belum pintar melakukan inseminasi maka siap dilatih di Lembang atau Singosari kemudian diperkenalkan dengan sperma-sperma yang unggul," sebutnya.
Selain penandatangan Nota Kesepahaman Pengembangan Sapi Wagyu, Pemerintah Kabupaten Gowa juga menandatangani Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Rumah Pemotongan Hewan Tamarunang Kabupaten Gowa dan Kerjasama Bumdes terkait pemeliharaan dan penjualan ternak sapi. (*)