GOWA, RAKYATSULSEL - Bencana longsor yang terjadi di Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa menjadi duka mendalam bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa.
Sebanyak tujuh orang meninggal, lima diantaranya warga Gowa dalam bencana tersebut dan lima rumah yang terdampak dengan kerusakan ringan hingga berat.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengungkapkan sebagai bentuk kepedulian pemerintah, pihaknya memberikan bantuan total Rp 180 juta kepada keluarga korban maupun keluarga terdampak beserta bantuan logistik.
"Apa yang terjadi dengan saudara kita adalah duka kita bersama. Hari ini kami membawa bantuan kepada keluarga terdampak dan keluarga korban, senoga dengan bantuan ini bisa meringankan beban keluarga," ungkap Adnan saat memimpin Apel Gelar Kesiapsiagaan Pasukan dan Peralatan SAR, di Halaman SD Inpres Mala’lang Kecamatan Parangloe, Senin (21/11).
Pada kesempatan itu dirinya mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada seluruh pihak yang ikut membantu, khususnya dalam membuka akses jalan agar bisa kembali dilewati oleh masyarakat.
"Terimakasih kepada TNI, Polri, jajaran Pemda, Tagana, Dinsos, Damkar, petugas kesehatan, PMI, BPBD, Manggala Agni, dan organisasi lainnya yang ikut terlibat hingga membersihkan material longsor dan memabntu masyarakat terdampak hingga akses bisa dibuka dan dilalui kembali," sebut orang nomor satu di Gowa ini.
Tak hanya itu, dirinya juga mengimbau agar semua kecamatan bersama tripika, desa/lurah membuat posko kesiapsiagaan. Apalagi prediksi BMKG tiga hari kedepan curah hujan akan tinggi.
"Kita harus bersiap untuk bisa membantu seluruh lapisan masyarakat dan mengantisipasi apabila terjadi musibah di waktu yang akan datang," jelasnya.