Mahasiswa KKN UMI yang juga merupakan Kordinator Kelurahan, Amir, mengungkapkan jika hadirnya Kampung Literasi Kontemporer merupakan bentuk kepedulian di era modern dimana budaya membaca mulai hilang dan dilupakan generasi saat ini.
“Kami hanya melihat potensi baca yang mulai tertinggal, yang cukup berpengaruh untuk perkembangan SDM di negeri ini, ditengah pasatnya teknologi yang modern yang mengharuskan anak anak bahkan dewasa fokus bermain gadget sehingga budaya literasi mulai punah," jelas Amir.
Kampung Literasi Kontemporer berupa taman baca/lapak baca ini hadir khusus untuk masyarakat khususnya di kelurahan Bawasalo, dengan harapan budaya literasi mkembali digiatkan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, yang kelak mampu berkontribusi lebih untuk negeri.(Atho/Raksul/A)