Yahya merinci, DAK fisik yang diterima Wajo ini terdiri atas DAK fisik bidang SMP Rp16,668 miliar, DAK fisik bidang SD Rp22,411 miliar, dan DAK fisik bidang PAUD Rp5,685 miliar.
"Untuk DAK fisik bidang SMP, kita peruntukkan untuk rehabilitasi masing-masing ruang kepala sekolah sebanyak 6 sekolah, ruang kelas 8 sekolah, ruang guru 4 sekolah, perpustakaan 6 sekolah, laboratorium 6 sekolah, rumah dinas guru/kepala sekolah 3 sekolah, dan toilet/jamban 3 sekolah. Lalu pembangunan lab komputer sebanyak 10 sekolah, ruang tata usaha 2 sekolah, dan rumah dinas 10 sekolah," bebernya.
Sementara, untuk bidang SD diperuntukkan untuk pembangunan ruang kelas 12 ruang, ruang guru 2 sekolah, perpustakaan 4 sekolah, utilitas 7 sekolah, lab komputer 3 sekolah, UKS 8 sekolah, dan rumah dinas kepala sekolah/guru 1 sekolah.
Lalu, rehabilitasi ruang kelas 26 ruang, ruang guru 1 sekolah, ruang kepala sekolah 3 sekolah, perpustakaan 3 sekolah, dan rumah dinas guru 2 sekolah, serta pengadaan TIK 11 sekolah dan media pendidikan 181 sekolah.
"Adapun untuk tingkat PAUD sebanyak 22 sekolah mendapatkan bangunan fisik dan 8 lembaga pengadaan alat peraga edukatif," ungkapnya.
Yahya berharap, penggunaan DAK fisik pada bidang pendidikan secara berkala dapat dilaksanakan tepat waktu, tepat mutu, dan tepat anggaran. Harapannya, secara bertahap satuan pendidikan di Wajo mampu memberikan mutu layanan pendidikan optimal dengan sarana prasarana memadai, nyaman, dan ramah anak.
"Semoga bisa dirasakan manfaatnya oleh peserta didik maupun jajaran satuan pendidikan," harapnya. (*)