Olehnya ia berharap peserta yang mengikuti Rakor ini yakni kepala desa/lurah dan camat bisa berkoordinasi dengan KPU dan memberikan saran terkait penempatan TPS di wilayah masing-masing.
"Diharapkan seluruh peserta memberikan saran dan masukan kepada KPU agar bisa saling berkoordinasi dengan baik dalam penentuan TPS. Agar para pemilih dalam hal ini masyarakat betul-betul didekatkan dengan TPSnya agar partisipasi bisa meningkat dan kedewasaan dalam berpolitik dan berdemokrasi di Kabupaten Gowa setiap tahunnya mengalami peningkatan," harapnya dihadapan para camat, lurah dan kepala desa se-Kabupaten Gowa.
Sementara Ketua KPU Gowa, Muhtar Muis menyebut pada pemilu 2024 mendatang, pihaknya mengusulkan 2.250 TPS ditambah dengan sembila TPS khusus di Lapas. Dimana hingga saat ini berdasarkan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan di September yang terdata kurang lebih 538.183 jiwa.
"Kesuksesan penyelenggaraan tidak dilihat dari seberapa banyak TPS tapi seberapa banyak yang menggunakan hak pilihnya dan itu bisa diraih ketika masyarakat merasa dekat dengan TPS. Sehingga awal Januari nanti, KPU akan memulai memetakan TPS dan melakukan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan," urainya.
Pada kesempatan tersebut, Muhtar Muis meminta masukan dari seluruh pihak, khususnya pemerintah kecamatan, desa/lurah setempat untuk membantu KPU melalui PKS dalam memastikan lokasi warganya dengan dengan TPS yang ditentekukan.
"Dalam pemetaan TPS ini kami sangat mengharapkan masukan agar masyarakat yang dulunya enggan ke TPS karena jauh dari titik bisa didekatkan. Termasuk membantu penyelenggara kami ketika menemukan daftar pemilih sementara di cek baik-baik, apakah betul wilayah TPSnya dekat dengan nama yang bersangkutan," harapnya.
Diakhir Rakor KPU Gowa turut memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Gowa atas kerjasama dan partisipasinya dalam kegiatan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PPDB) Tahun 2022. (*)