MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Ibnu Sina Makassar, termasuk pertama di Kawasan Indonesia Timur (KTI) resmi memiliki kewenangan sebagai pusat pemeriksaan para pekerja migran Indonesia (PMI) sebelum bekerja ke luar negeri.
Meskipun sudah tiga RS Sulsel memiliki kewenangan untuk pemeriksaan MCU PMI. Tapi RSP Ibnu Sina satu-satunya RSP.
Kini, melalui Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bersama Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar sepakat menjadikan Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar merekomendasikan izin bagi PMI.
"Kami mengucapkan selamat datang di Rumah Sakit Ibnu Sina. Terima kasih atas kepercayaan, dan apresiasi dalam rangka pembukaan medical check up calon tenaga migran untuk wilayah Indonesia Timur," kata Direktur Utama RSP. Ibnu Sina dr. Edward Pandu Wiriansyah, Sp.P(K), pada acara Launching Pusat Pemeriksaan Kesehatan calon Pekerja Migran Indonesia UMI di RS Ibnu Sina UMI, Rabu (23/11/2022).
Dia menegaskan, di Rumah Sakit Ibnu Sina berkomitmen untuk melakukan pelayanan tidak hanya kepada orang yang sakit, tetapi juga terhadap orang yang sehat memberikan pelayanan yang unggul yang terbaik.
"Tentunya kita tak hanya memberikan pelayanan yang unggul tetapi terhadap pelayanan terhadap orang-orang juga yang membutuhkan keterangan kesehatan kita maksimalkan pelayanan.
"Ini kita memisahkan antara jalur pasien yang sehat dan jalur pasien yang benar-benar sakit karena kita ketahui bahwa calon imigran ini adalah tentunya orang yang tidak mengeluhkan apa-apa pada umumnya dalam hal kesehatan," sambungnya.
Menurutnya, Medical Check Up (MCU) berbeda dengan RS lainya. Kedepanya akan dimaksimalkan pelayanan yang multidisiplin, spesialis dari penyakit dalam, jiwa, THT. Bahkan sampai dengan keperawatan yang tentunya berkompetensi di bidangnya.
"Kita juga tempatkan di layanan untuk calon integrasi wilayah Indonesia Timur, kedepannya akan terus berbenah. Jadi, dalam hal ini Kami memohon masuk saran yang dapat mengembangkan Rumah Sakit Ibnu Sina," tuturnya.
Rekror UMI, Prof. Dr. Basri Modding menyampaikan terima kasih kepada lembaga BP2MI yang telah mempercayakan UMI sebagai RS rujukan untuk pekerja imigran.
"Kami sampaikan terima kasih, telah mempercayakan Rumah Sakit Ibnu Sina sebagai rumah sakit yang melayani calon pekerja migran. Ini tentu kepercayaan. Kami akan menjaganya dan juga tentu dalam pelaksanaan mungkin kita akan senantiasa bersyukur," jelasnya.
Menunutnya, kepercayaan ini Tentunya tidak begitu instan saja, tapi ini memulai proses yang panjang. Beberapa kali pertemuan di Jakarta membahas kerjasama tersebut.
"Ini harus dijaga baik-baik ya, apalagi tekad memberikan pelayanan yang unggul. Maka, contoh fasilitas-fasilitas harus disiapkan aspek responsif dan harus tanggap cepat tepat dan terukur," jelasnya. (Yad/A)