PAREPARE, RAKSUL- Ikatan Guru Bahasa Daerah - IGBD Kota Parepare sukses menggelar Lokakarya Penyusunan Perangkat Kurikulum Merdeka Bahasa Daerah Tingkat SD dan SMP. Kegiatan yang digelar secara hybrid (luring dan daring) ini melibatkan Ketua KKG/MGMP dan guru-guru Bahasa Daerah se-Sulawesi Selatan. Kegiatan yang digelar Sabtu, 26 November ini dipusatkan di Barugae, Rujab Wali Kota Parepare.
Ketua IGBD Kota Parepare, Rahmaniar mengatakan, lokakarya digelar berangkat dari kegelisahan para guru-guru bahasa daerah Bugis karena tidak tersedianya perangkat kurilulum merdeka, baik pada Platform Merdeka Mengajar (PMM) maupun di sekolah-sekolah yang telah berstatus sekolah penggerak. Sementara saat ini sudah banyak sekolah yang mengimplementasikan kurikulum yang digagas oleh Mendikbud, Riset dan Dikti, Nadiem Makarim ini.
"Kami pun tergerak, bergerak, lalu menggerakkan semua potensi yang ada dengan dukungan besar dari Kadis Pendidikan, Bapak Drs. Arifuddin Idris, M.Pd., dan Ketua TP PKK Parepare, Ibu Hj. Erna Rasyid Taufan, S.Pd., M.Pd., dan sponsor utama kami CV Indo Global Makassar sehingga alhamdulillah lokakarya ini sukses kita gelar dengan kerja kolaborasi," ujar Rahmaniar yang juga diketahui merupakan Guru Bahasa Daerah di UPTD SMP Negeri 2 Parepare ini.
Selain mendiskusikan Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Bahasa Daerah Bugis tingkat SD dan SMP sebagai bagian kurikulum merdeka, lokakarya juga menjadi ajang bagi para pengajar praktik dan Calon Guru Penggelar dari Pengurus IGBD untuk mengimbaskan ilmu yang mereka miliki.
Halija Padduppai misalnya, Sekretaris IGBD yang juga Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan V ini membawakan materi "Pembelajaran Berdiferensiasi". Sementara Rahmaniar, Ketua IGBD yang juga Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak ini memaparkan best practice Model Pembelajaran miliknya yang berjudul "POCCI Learning's Model". Ia juga mempresentasikan sejumlah media-media pembelajaran kreatif bahasa daerah, baik karya yang dihasilkan maupun karya guru-guru bahasa daerah se-Sulsel untuk dibagikan kepada para peserta Lokakarya.
"Aksi berbagi dan kolaborasi adalah entry poin pelaksanaan lokakarya ini," ungkap Pocci, sapaan karib Rahmaniar di lingkungan keluarganya.
Lokakarya ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, Drs Arifuddin Idris MP. Ia berharap, output yang dihasilkan nanti dapat menjadi acuan dan memudahkan guru-guru bahasa daerah dalam implementasi kurikulum merdeka. Tak hanya itu, Arif, sapaan karib dia juga menitip pesan agar guru-guru bahasa daerah terus berinovasi dalam menumbuhkan kecintaan murid terhadap pembelajaran bahsa daerah. "Terus berinovasi agar bahasa daerah dicintai oleh murid kita," pesan sentral Kadis Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Kegiatan ini juga menghadirkan pemateri, Fasilitator Nasional Kemdikbud Riset dan Dikti, Dr Jabaruddin MPd, yang banyak mengulas tentang perumusan CP, TP, ATP, dan Modul Ajar Kurikulum Merdeka.
Selain itu hadir pula CEO CV Indo Global Makassar, Sayangi Lagassing, dan Dosen Universitas Ciputra Makassar, Ahmad Ade Nugraha, SDs., MDs., yang membawakan materi Game Edukasi "Tara dan Lontara" game berbasis IT untuk media ajar bahasa daerah Bugis ini merupakan rancangan tesis dia. (*)