MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Makassar (UNM) mengadakan kegiatan seminar hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, di Ballroom Theater Menara Pinisi UNM, 26-27 November 2022.
Berbeda dari tahun sebelumnya, seminar hasil penelitian dan pengabdian tersebut dilaksanakan secara luring dengan tema "Membangun negeri dengan inovasi tiada henti melalui penelitian dan pengabdian pada masyarakat".
Kegiatan ini menghadirkan pembicara sekaligus Reviewer Nasional atau me-review proposal penelitian dan pengabdian, diantaranya Prof Wisnu Nurcahyo (Universitas Gadjah Mada), Prof Okid Prama Asirin (Universitas Sebelas Maret), dan Prof Nurdin (Universitas Halu-Oleo).
Kegiatan Seminar Hasil ini juga bertujuan mempublikasikan dan memperoleh masukan dari para Reviewer untuk menyempurnakan pembahasan hasil penelitian dari sekitar 600 pendaftar diberbagai perguruan tinggi.
Ketua LP2M UNM, Prof Bakhrani Rauf melaporkan UNM tahun ini mendapat pendanaan terbanyak di Indonesia timur dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
"Saya berharap seminar ini berkesinambungan buat seminar hasil tiap tahunnya. Sangat tepat dilakukan karena dari sekarang harus mempersiapkan proposal penelitian untuk diusulkan serta menyiapkan pendanaan di tahun berikutnya," ujarnya.
Mantan Wakil Dekan III Fakultas Teknik itu juga menyampaikan berkat arahan dari Rektor UNM, hingga saat ini sudah banyak daerah kabupaten/kota menjadi wilayah penelitian dan pengabdian yang diusulkan.
"Kami juga berupaya agar inovasi yang di lakukan LP2M UNM adalah inovasi untuk pengembangan kapasitas kelembagaan dan SDM berbasis riset yang sesuai bahwa dosen bukan hanya mengajar tapi juga melakukan penelitian dan pengabdian," terangnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik UNM, Prof Hasnawi Haris mewakili Rektor UNM pada kesempatan tersebut membuka kegiatan seminar nasional sekaligus sebagai keynot speaker.
"Tradisi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah tradisi yang tentu inherent sebagai masyarakat kampus yang tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan kita dalam melaksanakan Tri dharma perguruan tinggi," katanya.
Di UNM sendiri, kata Prof Hasnawi, indikator kinerja utama yang paling diprioritaskan adalah pengakuan hasil riset dan pengabdian kepada masyarakat yang artinya kehadiran dari penelitian dan pengabdian kepada masyarakat itu betul-betul di potret sebagai sebuah entitas.
"Perguruan tinggi semakin kuat dan hebat itu bisa dilihat sejauh mana kaitan antara aktivitas yang dilakukan tentu saja di lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat dalam rangka pencapaian indikator kinerja utama,"
Apalagi, lanjut mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNM ini, capaian UNM selama terbentuknya LP2M pada 2019 mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun dengan melakukan langkah strategis ditengah masyarakat.
"Tentunya memang secara manajemen perguruan tinggi mulai level atas pimpinan universitas misalnya lembaga pendidikan dan pengabdian kemasyarakat sampai pada tingkat Prodi itu harus mengidentifikasi dan mengeksplorasi sumber pendanaan baru," jelasnya.
Karena itu, Prof Hasnawi mengungkapkan bahwa ada berbagai langkah-langkah yang harus disiapkan agar kinerja dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bisa terstruktur dengan baik.
"Seperti memprioritaskan pendanaan penelitian berdasarkan tujuan strategis, mendorong partisipasi peneliti dalam kolaborasi internasional, mendukung keterlibatan mahasiswa dalam proyek penelitian, mengembangkan infrastruktur penelitian, dan mengembangkan sistem untuk peningkatan produktivitas dan kualitas penelitian," pungkasnya. (*)