NasDem-Golkar Adu Kuat Bacaleg

  • Bagikan
Persaingan NasDem-Golkar Diprediksi Sengit di Pileg 2024

Disebutkan Nursandy, jika melihat gambaran komposisi Bacaleg kedua partai tersebut di setiap Dapil, dipastikan persaingan akan semakin sengit.

"Bahkan akan cenderung lebih terasa atmosfernya diantara sesama caleg di internal. Baik NasDem maupun Golkar harus mampu mengelola kekuatan caleg yang dimiliki untuk kepentingan elektoral partai," tukasnya.

Persaingan dari tiga Dapil tersebut menuju Senayan, turut mengacu pada kuota setiap Dapil. Kendati, semakin besar jumlah kursi yang diperebutkan, kontestan Bacaleg lebih banyak.

"Di mana kuota kursi tertinggi adalah Dapil Sulsel II dengan sembilan kursi. Disusul Dapil Sulsel I sebanyak delapan kursi dan tujuh kursi di Dapil Sulsel III," jelasnya.

Sedangkan, Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sukri Tamma mengatakan, mencuatnya nama kepala daerah dalam komposisi Bacaleg Golkar dan NasDem kian menambah persaingan.

"Dengan peluang yang cukup terbuka pada posisi legislatif dimana jumlah kursi yang tersedia cukup banyak pada masing-masing dapil, menjadikan posisi ini lebih terlihat realistis bagi mereka. Dan posisi legislatif apalagi di tingkat pusat cenderung dilihat sebagai posisi yang naik kelas," kata Sukri.

Di sisi lain, diungkapkan Sukri, upaya kepala daerah bertarung di DPR RI untuk menjaga karir di dunia politik. Kendati lebih memudahkan mereka untuk berada lingkar politik nasional.

"Yang tentu akan memberikan pengaruh bagi potensi karir politik mereka ke depan," ungkapnya.

Selain itu, potensi kepala daerah di Pileg DPR RI memiliki peluang besar. Apalagi jika kepala daerah tersebut selama menjabat dianggap berhasil oleh masyarakat.

"Dengan menunjukkan kinerja yang baik di tengah masyarakat, praktis ikut memperkuat posisi elektoralnya, juga berdampak persaingan nantinya. Sehingga ketika mereka pindah ruang kontestasi, masyarakat tentu masih akan mengingat keberhasilannya. Hal inilah yang akan cukup mengancam para petahana di legislatif terkait dengan potensi masuknya para kepala daerah ini pada Pileg 2024 nantinya," pungkas Sukri. (Yadi/Raksul/B)

  • Bagikan