SURABAYA, RAKYATSULSEL - Presiden Joko Widodo hari ini meresmikan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) di Surabaya Jawa Timur. Peresmian AMN di Surabaya sebagai wadah pemersatu mahasiswa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, kebudayaan dan agama yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan dari berbagai perguruan tinggi.
"Peresmian AMN Surabaya menandai munculnya era baru tentang Kebhinekaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945," ucap Presiden Jokowi, Selasa (29/11/2022).
Presiden Jokowi menilai fasilitas didalam AMN Surabaya sangat memadai sehingga, para mahasiswa dapat mengembangkan diri mereka menjadi generasi muda yang unggul. AMN Surabaya dilengkapi dengan sejumlah sarana dan prasarana yang lengkap seperti ruang komunal, ruang kewirausahaan dan workshop, laboratoriun Bahasa, perpustakaan klinik kesehatan, ruang konseling dan lapangan olah raga.
Presiden Jokowi memastikan seluruh penghuni AMN mendapatkan beasiswa dari pemerintah melalui beasiswa program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang disalurkan melalui Kemendikbudristek.
Presiden Jokowi mengapresiasi Badan Intelijen Negara (BIN), yang telah menjadi katalisator dalam rangka merealisasikan pembangunan AMN di sejumlah kota di tanah air. Selain di Surabaya, AMN direncanakan dibangun di 5 kota lainnya diantaranya Makassar, Minahasa, Bantul, Jakarta Selatan, dan Malang.
"Untuk menciptakan mahasiswa yang unggul dan berprestasi yang berasal dari multi kultur di Indonesia, pembinaan AMN Surabaya akan melibatkan berbagai pihak diantaranya BIN, BPIP, TNI, Polri, Kemenpora, dan Pemprov," tutur Presiden Jokowi.
Pembinaan akan dilakukan melalui peningkatan kompetensi dan pemahaman mengenai wawasan kebangsaan, kewarganegaraan, karakter Pancasila, bela negara, kewirausahaan, kepemimpinan dan kepeloporan. Sedangkan program pembinaan lainnya berupa olah raga, kesenian, keagamaan dan pengabdian masyarakat diselenggarakan untuk mempersiapkan para mahasiswa AMN memasuki kehidupan bermasyarakat," tutup Presiden Jokowi. (*)