JAKARTA, RAKYATSULSEL - Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Sulawesi Selatan (Sulsel), Naoemi Octarina, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PKK, yang dilaksanakan di Jakarta, 28 - 29 November 2022. Rakornas ini dihadiri oleh 687 peserta, dari Ketua dan Pengurus TP PKK Provinsi, Kabupaten Kota hingga tingkat Desa dan Kelurahan. Termasuk didalamnya tiga provinsi baru yaitu Provinsi Papua Selatan, Papua Pengunungan, dan Papua Tengah.
Rakornas ini juga dihadiri dan dibuka langsung oleh Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, yang dalam sambutannya menekankan agar Pengurus TP PKK Provinsi hingga desa terus menggalakkan penanaman Tanaman Toga, pola hidup sehat, gotong royong, literasi keluarga, serta ketahanan ekonomi keluarga dengan mendorong UMKM untuk peningkatan UP2K.
"Saya berharap pengurus bekerja dengan ikhhlas dan saling bersinergi," pesan Iriana Jokowi.
Dalam Rakornas TP PKK Tahun 2022 ini, TP PKK Pusat menghadirkan empat narasumber. Tiga diantaranya berasal dari Kemendagri yaitu Dirjen Bina Keuangan Daerah, Dirjen Bina Pembangunan Daerah, Dirjen Bina Pemerintahan Desa, dan Psikogis Forensik terkait Pengembangan Kepribadian.
Para narasumber memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada seluruh TP PKK bahwa penganggaran dalam kegiatan PKK ada dasar aturannya. Beberapa diantaranya adalah yang terbaru Permendagri No. 84 tahun 2022 dan Permendagri Bo 99 tahun 2017. Dimana didalamnya menjelaskan bahwa anggaran kegiatan PKK dibebankan ke APBN atau APBD.
Dalam penjelasannya juga perlu diperhatikan beberpa hal untuk memasukkan kegiatan PKK dalam APBD. Yaitu, harus mengikuti prosedur, mendukung program prioritas nasional, serta sinergitas dan sinkronisasi.
Peserta Rakornas sangat antusias mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Mereka juga mengungkapkan keluhan-keluhan mereka sebagai ujung tombak di masyarakat dalam melakukan edukasi dan sosialisasi berkelanjutan. Sehingga, sangat penting pemerintah daerah setempat untuk memperhatikan kesehjahteraan dan keberlangsungan Pengurus TP PKK hingga ke Desa.
Kegiatan Rakornas ini juga langsung ditutup oleh Ketua Umum TP PKK Pusat, dengan harapan hasil dari Rakornas ini terus dilanjutkan secara konsisten di seluruh wilayah, dan saran serta masukan dari peserta akan ditindaklanjuti.
Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina, mengatakan, Gerakan PKK adalah gerakan hingga masyarakat paling bawah yaitu di Desa, maka perlu sinergi dan komunikasi serta komitmen bersama antara pemerintah setempat (Kepala Daerah dan OPD) dan Pengurus TP PKK Provinsi hingga Desa dan Kelurahan.
"Inilah momen yang tepat untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat," kata Naoemi. (*)