Menurutnya, pencegahan dan pengendalian stunting di Kota Palopo adalah hal yang luar biasa, oleh karena itu tidak bisa sikapi dengan hal yang biasa-biasa saja, dan harus disikapi dengan hal-hal yang luar biasa.
Oleh karena itu amanat dari walikota Palopo melibatkan semua stakeholder yang ada, untuk bisa sama-sama memikirkan stunting. Karena stunting bagaimana bisa menciptakan generasi yang akan datang, atau generasi emas yang akan datang.
"Kami IKPTK mencoba untuk mengambil bagian dalam kerja-kerja kemanusiaan dan itulah yang mendorong kami, sehingga bisa berkoordinasi dengan Kepala BPPKB dan seluruh stafnya, untuk bersama-sama memberikan contoh merupakan langkah kecil dari kami, bisa menjadi langkah besar bagi kemanusiaan dan kepedulian di Kota Palopo," ungkap Firmanza.
Olehnya itu, kata Sekda Palopo dengan bersama-sama dengan DPPKB untuk membantu DPPKB, bagaimana bisa menyelesaikan stunting, dan cegah stunting untuk mempersiapkan masa depan untuk anak-anak yang ada di Kota Palopo.
Adapun tiga hal yang harus berkaitan dengan stunting di Kota Palopo, yaitu bagaimana memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil dan anak-anak balita. Bagaimana mengintervensi gizi kepada ibu-ibu hamil, dan anak balita dan bagaimana mengedukasi atau memberikan pendidikan kepada orang tua.
"Inilah hal yang kita mau coba untuk lakukan, kita mencoba untuk mengetahui bagaimana kondisi kesehatan untuk ibu-ibu hamil sekalian , dan kita juga bekerjasama dengan beberapa pihak untuk kita melakukan pemberian makanan tambahan yang gizinya diracik oleh ibu camat beserta teman-teman dari Dinas Kesehatan, dan makanan ini sudah sesuai dengan takaran gizi," tukasnya. (Jaya/Raksul/A)