MAKASSAR, RAKYATSULSEL - 38 Peneliti Muda yang tergabung dalam Inkubator Peneliti Muda Landscape (IPML) menggelar Walanae Festival yang berlangsung di Bikin-Bikin Creative Hub, Mall Nipah Makassar, Kamis (1/12).
Pada kegiatan tersebut, ke 38 peneliti muda tersebut akan memamerkan hasil penemuan mereka selama menjalankan program IPML yang dilakukan di 12 desa di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Adapun 12 desa yang berada di Daerah Aliran Sungai Walanae, Kabupaten Bone menjadi prioritas dalam proyek Sustainable Landscapes For Climate-Resilient Livelihoods in Indonesia atau Land4Lives, yang dilakukan oleh International Center Research Agroforestry (ICRAF).
Selain memamerkan hasil penelitian, Ketua Panitia Walanae Festival, Muhammad Ali Afid mengatakan pada Walanae Festival akan menampilkan profil ke 12 desa di Kabupaten Bone yang digunakan sebagai tempat penelitian. Selama tiga bulan mulai Bulan Juli - September 2022.
"Walanae Festival ini kegiatan yg bertujuan memamerkan hasil temuan yang ada di 12 desa, kami membuat suatu tugas akhir berupa tulisan populer, poster, dan video pendek," ujarnya.
Kegiatan ini juga akan menghadirkan talkshow yang menampilkan para peneliti muda sebagai narasumber.
"Kami membuat suatu tugas akhir berupa tulisan populer, poster, dan video pendek. Di kegiatan ini juga akan diadakan talkshow, narsumnya dari rekan IPML, bercerita pengalaman selama turun lapangan di 12 desa. Bercerita tentang tugas akhirnya," ujarnya.
Tak hanya itu, Ali menyebut adapula pameran foto yang menampilkan kegiatan-kegiatan IPML selama melakukan penelitian. Serta menampilkan potensi-potensi dari 12 desa tersebut seperti komoditi pangan.
"Ada komuditi yang dipamerkan. Ada hasil pangan yang jadi potensi daerah tersebut," singkatnya.
Adapun, pada Walanae Festival menampilkan kegiatan-kegiatan hiburan seperti, pojok games dan kreatifitas seperti ekspresion walk.
"Pojok games melakukan games dgn tema milenial tp tetap ada isu perubahan iklimnya. Dapat menulis saran, isi pikiran terkait pengelolaan lahan perubahan iklim yang terjadi," tutupnya.
Sementara itu, Koordinator Provinsi Land4Lives untuk Sulawesi Selatan, Muhammad Syahrir mengatakan tujuan dengan adanya kegiatan ini untuk mendorong generasi muda tertarik ikut terlibat dalam dunia penelian.
Di mana, dunia penelitian yang terkesan kaku tapi lewat program ini kami ingin memperlihatkan bahwa penelitian itu menyenangkan.
"Di program Land4Lives ICRAF kan lembaga penelitian, jadi basicnya penelitian aksi. Tidak hanya berakhir dalam bentuk dokumen tapi ada aksi setelah penelitian ini," ujarnya.
"Hasil penelitian bisa ditampilkan bukan hanya bentuk dokumen tapi dikemas menarik," sambungan.
Lanjut, Syahrir juga menyebut dengan adanya IPML ini untuk peningkatan kapasitas generasi muda dalam mempersiapkan fokus mereka pada isu lingkungan.
"Kami latih mereka, tingkatkan kapasitas sehingga mereka peduli terhadap perubahan iklim, ketahanan pangan, dan isu kesetaraan gender," pungkasnya. (Shasa/B)