TAKALAR, RAKYATSULSEL - Memperingati hari AIDS sedunia, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Takalar gandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Takalar gelar penyuluhan dan skrining HIV/AIDS bagi warga binaan, Kamis (1/12).
Skrining yang dilaksanakan di ruang tunggu kunjungan ini diikuti sebanyak 110 warga binaan. Dan dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan warga binaan positif HIV/AIDS.
"Skrining ini membantu memetakan penderita HIV/AIDS yang ada di lapas, sehingga dapat diberikan pengobatan lebih lanjut. Kegiatan ini sekaligus mengedukasi WBP terkait bahaya HIV/AIDS, pencegahan serta penularannya terutama penggunaan narkoba lewat jarum suntik dan pembuatan tato dengan jarum yang tidak steril," papar Achmad selaku Kepala Subsi Perawatan Narapidana/Anak Didik.
Terpisah, Pengelola HIV/AIDS Dinkes Kabupaten Takalar Juliati mengatakan, jika kegiatan ini penting karena akan mengedukasi warga binaan tentang HIV/AIDS.
"Masih kurangnya pengetahuan tentang penyakit HIV/AIDS, tingginya stigma pengidap HIV di masyarakat, serta obat yang tersedia gratis di puskesmas," kata Juliati.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Takalar, Ashari, saat ditemui menyampaikan rasa terima kasih kepada Dinkes Takalar atas kesediaan membangun sinergi.
"Kami berterima kasih kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar atas sinergi dan kerja samanya di bidang kesehatan. Mengingat WBP Lapas Takalar punya potensi mengidap penyakit menular karena didominasi kasus penyalahgunaan narkoba. Sehingga kegiatan ini sebagai deteksi dini kasus HIV/AIDS di lingkungan Lapas," kata Ashari.
"Kami tentu menanti kerja-kerja kolaboratif yang positif semacan ini di waktu mendatang" tutup Ashari. (Supahrin Tiro/Raksul/A)