Polda Sulsel Rilis Pelaku Kejahatan Berdasarkan Profesi, Siapa Paling Jahat?

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pelaku aksi kejahatan di Sulawesi Selatan (Sulsel) dirajai oleh pedagang. Dari data yang dirilis Polda Sulsel tercatat ada 21 profesi yang menjadi pelaku kejahatan dan paling banyak adalah pedagang disusul pengangguran.

Berdasarkan data yang diperoleh Harian Rakyat Sulsel dari hasil Operasi Lipu 2022 pekerjaan para tersangka paling banyak adalah profesi pedagang dengan jumlah 117 orang, kemudian pengangguran 129 orang, wiraswasta 88 orang, buruh 60 orang, petani 47 orang, dan tukang parkir 29 orang.

Kemudian disusul profesi lain seperti pelajar atau mahasiswa 32 orang, Ibu Rumah Tangga (IRT) 11 orang, Sopir 11 orang serta sejumlah profesi lainnya dengan jumlah pelakunya yang berhasil ditangkap dan menjadi tersangka sebanyak 542 orang.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana dalam rilis hasil penindakan Operasi Lipu 2022 yang dilakukan selama 20 hari di wilayah hukum Polda Sulsel menyebut sasaran utamanya adalah pelaku aksi kejahatan seperti perjudian, senjata tajam (sajam), minuman keras (miras), premanisme, dan beberapa kejahatan lainnya yang juga meresahkan masyarakat.

"Kita lakukan operasi penyakit masyarakat, dalam rangka cipta kondisi. Untuk Operasi Lipu 2022 ini sasarannya seperti judi, sajam, premanisme, miras, asusila, dan kejahatan lain yang meresahkan masyarakat," kata Nana Sudjana dalam rilis di Mapolda Sulsel, Rabu (30/11/2022).

Nana Sudjana kemudian menjelaskan bahwa dari 388 kasus yang menjadi target operasi, paling tinggi adalah kasus penjualan miras sebanyak 113 kasus, kemudian penganiayaan 39 kasus, dan perjudian 35 kasus. 

Lanjut kasus lain seperti premanisme yang meliputi parkir liar, pak ogah, minuman keras pengancaman dan pemalakan sebanyak 43 kasus, dan terakhir kasus asusila meliputi pencabulan, menyetubuhi anak, pemerkosaan anak, dan prostitusi sebanyak 37 kasus.

"Yang menjadi atensi saya juga mengenai kasus sajam meliputi busur, badik dan parang. Apalagi kita mendengar masalah busur yang kita tau kadang korbannya ini tidak tau menahu sudah menancap di leher sudah menancap di punggung dan ini menjadi PR kami," pungkasnya. (Isak/B)

  • Bagikan