MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Relawan Bakal calon Presiden Anies Rasyid Baswedan mendapatkan kabar jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu ditolak datang ke Sulsel. Rencananya, Anies akan berkunjung pada 10-11 Desember 2022.
Tak hanya di Sulsel, Anies Baswedan juga sempat ditolak oleh sebagai masyarakat di beberapa daerah. Terbaru kasus penolakan safari politik Anies Baswedan terjadi di Aceh dan Riau. Anies dijadwalkan berkunjung ke Serambi Mekkah pada 2-3 Desember 2022 dan Pekanbaru 4 Desember 2022.
Bukan hanya di wilayah Barat Indonesia, Anies juga ditolak di Yogyakarta. Momen itu terjadi ketika Anies akan menghadiri Deklarasi Forum Kabah Membangun pada Rabu, 16 November 2022.
Ketua Wilayah Mileanies Sulsel, Asri Tadda mengatakan relawan Anies sama sekali tak mempersoalkan jika ada penolakan di daerah lain. Ia meminta relawan tak terpancing dengan kabar tersebut. Justru mendukung penolakanselama itu dilakukan dengan cara yang baik, santun dan tertib
"Setiap orang berhak untuk menyuarakan sikap dan pandangannya terhadap sesuatu, sepanjang dilakukan menurut aturan yang ada," kata Asri Tadda.
Dirinya menyebutkan sejauh ini tidak ada aturan yang dilanggar Anies, khususnya kalau dikritik dari perspektif UU Pemilu. "Jadi tidak tepat kalau dikatakan ABW (Anies) melanggar UU Pemilu," tegasnya.
Terpisah, Ketua Umum Relawan Soelawesi Pejuang Anies (RESOPA Anies), Syarif Borahima menyatakan saat ini saja belum masuk ke tahapan Pemilu, dan Anies juga hanya rakyat biasa.
"Belum ditetapkan sebagai Capres oleh KPU, kedatangan Anies ke Sulsel tak lebih dari silaturahmi biasa," ucapnya.
Ketua Umum Relawan Anies Alumni Universitas Hasanuddin (RELAUNHAS), Edi Kiswanto, tak mau ambil pusing dengan demo penolakan tersebut. "Baginya itu hak demokrasi dan meskipun terkesan tersetting karena terjadi dibeberapa daerah," katanya.
Dirinya menganggap itu sebagai upaya pihak sebelah menghambat dukungan masyarakat terhadap Anies Rasyid Baswedan dan itu bagi relawan bukanlah persoalan serius. "Namanya juga usaha," tutupnya. (Fahrul/Raksul/B).