MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Makassar bakal melakukan tracking terhadap 1.420 calon Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) setelah dilakukan ujian berbasis komputer atau Computer Assisted Test (CAT).
Ini dilakukan oleh Bawaslu agar calon PPK yang lolos menjadi penyelenggara Pemilu bukan bagian dari partai politik (Parpol) atau simpatisan kandidat kepala daerah.
Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Makassar, Sri Wahyuningsih mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan aduan atau informasi dari masyarakat jika ada pendaftar PPK yang merupakan bagian dari partai politik.
"Kami menunggu dulu hasil ujian CAT baru kami melakukan tracking orang-orang yang diduga bagian dari itu (kader parpol)," kata Sri Wahyuningsih saat dikonfirmasi, Senin (5/11/2022).
Dirinya menyebutkan tanggapan masyarakat biasanya masuk langsung ke KPU. Jika ada tanggapan yang masuk di Bawaslu pihaknya akan menemukan dan pihak KPU melakukan klasifikasi terhadap calon PPK tersebut.
"Kalau ada yang ingin memberikan informasi ke kami (Bawaslu), nanti kami yang ingatkan ke KPU," ujarnya.
Dari 1.420 tersebut akan berguguran usai melakukan CAT dan hanya 10 orang saja nama diumumkan untuk mengikuti tes selanjutnya yakni wawancara.
Saat wawancara setiap calon baru akan dimintai klarifikasi apakah mereka bagian dari partai politik (Parpol) atau bukan, karena setiap Kecamatan hanya ada 5 PPK.
"Kan baru CAT dan beberapa hari kemudian baru diumumkan, dan hasil pengumuman itu kami melihat, untuk memastikan tidak ada dari mereka bagian dari itu (kader atau simpatisan Parpol)," jelasnya.
Berdasarkan data KPU Kota Makassar, pendaftar PPK terbanyak ada di Kecamatan Rappocini 139 orang, kemudian Biringkanaya 115 orang, Tamalate 106 orang, Manggala 93 orang, Panakkukang 92 orang dan Tamalanrea 73 orang.
Berikutnya kecamatan Makassar 72 orang, Tallo 70 orang, Mariso 42 orang, Bontoala 40 orang, Mamajang 33 orang, Ujung Tanah 29 orang, Wajo 23 orang, Ujung Pandang 18 orang dan Kepulauan Sangkarrang 11 orang. (Fah/B)