"Sebenarnya untuk Pilgub itu lain mekanismenya. Apalagi kan masih ada jeda dari bulan Februari ke November. Yang pasti semua harus ma'caleg (mendaftar caleg) dulu," jelasnya lagi.
Wakil Ketua DPD II Golkar Bone, Alfian T Anugerah menegaskan bahwa kader Partai Golkar harus patuh pada Ketua DPD II Golkar Bone. Tidak boleh ada pemaksaan kehendak ke Ketua (DR H Andi Fahsar M Padjalangi).
"Kami sebagai kader harus patuh beliau (Fahsar) mau ke mana, itulah keputusan. Tetapi kami inginnya Pak Bupati di tingkatan lebih tinggi, dan harus naik kelas ke provinsi. Jadi Gubernur," tegas Alfian T Anugerah.
Alfian menyebut, Fahsar lebih memahami dunia pemerintahan karena sudah menjabat selama 2 periode sebagai bupati. Selain itu, ia menilai Fahsar bukanlah politisi murni.
"Dia dasarnya memang pemimpin daerah. Idealnya kami melihat cocoknya jadi gubernur, saya lebih dorong dia gubernur. Tapi semua dikembalikan keputusan partai," ujarnya.
"Sejak dulu (Fahsar) pemimpin, pamong. Dari bawah dia berkarier, dan memang jalurnya di situ, di pemerintahan," pungkas Alfian.
Sebelumnya, Bupati Jeneponto Iksan Iskandar telah menyatakan sikap ingin bertarung di Pileg DPR RI 2024. Bupati dua periode itu memperlihatkan keseriusannya dengan menyebar spanduk For Senayan di beberapa ruas jalan di Kabupaten Jeneponto.
Persiapan demi persiapan pun dilakukan, diantaranya ingin meminta doa restu kepada seluruh elemen masyarakat. "Saya harus keliling daerah ini untuk menyampaikan doa restu, patabe ngasenga ri masyarakat (minta doa restu ke masyarakat) semua elemen masyarakat," ujarnya.
Jika standar 80 ribu suara bisa mendudukkannya di kursi DPR RI, maka hal tersebut akan menjadi harapan terbesarnya. "Kalau misalnya hanya standarnya 80 ribu untuk bisa duduk mendapat satu kursi, maka saya minta kepada masyarakat 80 ribu mo kasika," pungkasnya.(Enal-Fahrul/Raksul/B)