MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) di Sulawesi Selatan, Pimpinan Gerakan Kebangsaan Ekonomi Indonesia (GKEI) Sulawesi Selatan menjalin kerjasama dengan Inkubator Bisnis Teknologi Industri (IBTI) Politeknik ATI Makassar Kementerian Perindustrian, Selasa (6/12/2022).
Ketua DPD GKEI Sulsel, Akbar Hadi, mengatakan kerjasama ini merupakan upaya untuk membina dan meningkatkan potensi pelaku usaha terutama pengurus dan anggota GKEI yang ada di Sulawesi Selatan.
"GKEI ini adalah wadah berhimpun pelaku UMKM sehingga perlu ada program yang membantu untuk memajukan usaha anggota, salah satunya yang kami lakukan saat ini adalah berkolaborasi dengan pihak-pihak yang berkompeten di dunia bisnis baik dari pemerintah maupun swasta," ujar Ahad, sapaannya.
Menurut Ahad, ada beberapa kendala para pelaku IKM dan UMKM di antaranya, minimnya pengetahuan perizinan berusaha, kurangnya literasi keuangan, kualitas produksi terbatas, akses permodalan, serta minimnya pemasaran dan pengetahuan tentang teknologi informasi.
Seluruh permasalahan tersebut tentu akan cepat teratasi bila semua pihak yang memiliki kompetensi bisa saling berbagi dan berkolaborasi.
"GKEI saat ini sudah terbentuk di beberapa kabupaten/kota di Sulsel. Nah potensi yang ada sekarang ini akan coba dimaksimalkan untuk penguatan ekonomi masyarakat melalui penguatan kualitas UMKM kita," ucap Ahad.
Ahad pun menyampaikan terimakasih kepada IBTI ATIM. Dia menyebut selama ini IBTI ATIM telah banyak berkontribusi untuk membantu IKM terutama dalam hal pemanfaatan teknologi tepat guna yang mendukung kualitas produksi UMKM. "Kami sampaikan terimakasih atas dukungan dari IBTI ATIM," kata Alumni Teknik Sipil UMI ini.
Ketua IBTI ATIM Makassar, Dr Idi Amin, menyatakan siap menjalankan program bersama dengan GKEI Sulsel. "Kami apresiasi teman-teman pengurus GKEI Sulsel dan melalui kerjasama ini kita akan jalan bersama untuk mendukung UMKM yang ada di Sulsel sesuai dengan kemampuan yang kita miliki," kata Idi.
Idi menuturkan IBTI ATIM selama ini memang fokus melakukan pembinaan dan pendampingan IKM. Melalui program inkubasi bisnis, sudah banyak pelaku IKM binaan baik di Sulsel maupun di Sulbar yang akhirnya bisa mandiri dan memiliki daya saing.
"Ini adalah salah satu tugas perguruan tinggi dalam hal pengabdian kepada masyarakat. Melalui MoU ini kita berharap akan banyak pelaku UMKM kita ke depannya yang terbantu dan banyak menyerap tenaga kerja baru," jelas Idi. (*)