-Tanamkan Kecintaan Terhadap Budaya Juga Wujudkan Profil Pelajar Pancasila
PAREPARE, RAKSUL- Untuk mengimplementasikan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka, yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Parepare, melaksanakan proyek kurikulum merdeka berbasis Kearifan Lokal.
Kepala SMP Negeri 2 Parepare, Nasriah mengatakan, murid SMP Negeri 2 berkolaborasi dengan para orang tua dan guru untuk melaksanakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk membuat dan menyajikan makanan khas daerah, khususnya makanan khas bugis.
“Kami SMP Negeri 2 khususnya Kelas VII telah melaksanakan Kurikulum Merdeka yang berkolaborasi orang tua siswa, siswa dan guru pendamping untuk melaksanakan P5. Anak-anak kami membuat Nasu Alikku, Palekko, Sokko, dan Kanse (nasi santan). Ini adalah kearifan lokal yang ada di Parepare, dan mereka membuatnya,”ujar Nasriah.
Hal senada dikatakan Koordinator Proyek kelas VII.2, Nur Rahmi, proyek kurikulum merdeka pada semester II ini, mengambil tema kearifan lokal, dengan mengangkat makanan-makanan khas daerah bugis agar bisa mengenalkan siswa-siswi tentang makanan khas daerah.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan proyek ini, kita bisa mengenalkan kepada anak-anak kita mengenai makanan-makanan khas yang ada di daerah bugis ini, agar mereka bisa lebih mengenal sekaligus dapat mencoba untuk mempraktekkannya sendiri. Jadi tujuan P5 bisa kami capai dalam proyek kurikulum merdeka,”harap Nur Rahmi.
Sementara Kepala SMP Negeri 1 Parepare, Sri Enyludfiah mengapresiasi pelaksanaan proyek P5 yang menerapkan kearifan lokal yang dilaksanakan siswa SMP Negeri 1 ini.
“Kami hadir dalam rangka mendukung dan melihat-lihat. Ternyata luar biasa anak-anak kita memasaknya yang menerapkan kearifan lokal terutama orang bugis. Insya Allah anak-anak kita kedepan, akan bisa membuat masakan bugis untuk menjaga kearifan lokal kita di Parepare. Jadi tujuan dari P5 ini bisa tercapai dengan baik, yaitu menanamkan, memperkenalkan kearifan lokal dari setiap suku di Indonesia ini, Alhamdulillah SMPN 2 Parepare berhasil,”ucapnya sambil mencicipi makanan khas bugis yang disajikan oleh murid sekolah adiwiyata mandiri itu. (Yanti)