MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Bakal calon Presiden, Anies Baswedan yang diusung Partai NasDem bakal melakukan safari politik di Sulsel pekan ini. Namun, kedatangannya mendapat penolakan.
Hal itu terlihat, beberapa spanduk mulai beredar berbunyi "Menolak Kedatangan Anies Baswedan di Makassar, Terdapat Unsur Kampanye".
Terkait hal itu, Pengamat Psikologi Politik UNM, Basti Tetteng memberikan tanggapan soal adanya penolakan Anies di Sulsel. Menurutnya, justru gerakan kelompok yang mengaku mahasiswa itulah yang bersifat politik.
"Sangat tampak memberi kesan digerakkan oleh lawan politik Anies Baswedan. Justru gerakan mahasiswa tolak kedatangan Anies yang bersifat politik dan terkesan digerakkan oleh kelompok kepentingan," kata Basti, Kamis (8/12).
Terpisah, Ketua Wilayah Mileanis Sulsel Asri Tadda menanggapi santai soal penolakan Anies di Sulsel. Sebab, setiap orang berhak untuk menyuarakan sikap dan pandangannya sejauh tidak ada aturan yang dilanggar, khususnya UU Pemilu.
"Jadi tidak tepat kalau dikatakan Anies Baswedan melanggar UU Pemilu," tandas Asri.
Rencana pertemuan Anies bersama ribuan relawan tersebut akan berlangsung di gedung Celebes Convention Center di Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, Sabtu, (10/12) medatang.
Terkait adanya wacana penolakan kedatangan Anies Baswedan ke Makassar, Muhammad Ramli Rahim selaku Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) menanggapi santai dan meminta seluruh relawan dan simpatisan untuk tidak reaktif.
"Hal serupa juga terjadi di Riau beberapa hari yang lalu, meskipun jumlahnya kurang dari 10 orang tapi spanduk mereka cukup keren," katanya.
Kata dia, relawan Anies sama sekali tak mempersoalkan jika ada pihak manapun yang menyatakan pendapat menolak kedatangan Anies Baswedan di Makassar, selama itu dilakukan dengan cara yang baik.
"Kami sangat menghargai kebebasan berekspresi dan berpendapat apalagi dilakukan secara santun dan tertib," jelas Ramli Rahim.
Sedangkan, Ketua Sahabat Ganjar DPW Sulawesi Selatan, Subair Silaleng menilai kedatangan Anies Baswedan ke Makassar bertemu dengan relawan merupakan sesuatu yang wajar.
"Hanya saja jika kedatangan tersebut bermuatan unsur kampanye untuk Pilpres 2024 merupakan upaya 'curi star', mengingat tahapan Pemilu belum mulai," ujarnya.
Untuk sosialisasi menurut dia, tidak masalah, tapi berbicara masalah demokrasi ini bisa dikatakan curi start karena ini bukan menyangkut capres saja tapi juga partai yang mengusungnya.
"Dimana sudah berkampanye padahal tahapan Pemilu belum mulai," ucap Subair.
Menurutnya, Anies Baswedan sebagai bakal Capres seharusnya tidak turun langsung melakukan sosialisasi ke masyarakat. Agar tidak dituding melakukan 'curi star'. Meski demikian para relawan tidak akan mengambil sikap apapun dengan upaya Anies Baswedan melakukan 'curi star' di Sulsel.
"Cukup relawan saja yang bersosialisasi ke masyarakat tidak perlu sampe terjun langsung, biar tidak dikatakan curi start. Untuk Sahabat Ganjar sendiri saya rasa tidak perlu mengambil sikap, cukup masyarakat saja yang menilai," sambungnya. (Yadi/Raksul/B)