MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Belum lama ini beredar spanduk maupun aksi segelintir orang yang menilak kedatangan Anies Baswedan di Sulsel dengan dalil start duluan kampanye sebelum tahapan.
Namun, ternayata mahasiswa yang aksi gagal paham karena, tidak mengetahui sejauh ini belum ada keputusan KPU terkait Calon Presiden dan Wakil Presiden.
Sehingga tentu calon masih bisa bebas melakukan safari politik selama belum ada aturan yang mengikat.
DPW Partai NasDem Sulsel menanggapi terkait demo aliansi mahasiswa di Makassar yang menolak kedatangan Anies Baswedan.
Pihaknya menegaskan kedatangan bakal calon presiden usungan NasDem hanya untuk bersilaturahmi.
"Kan hanya riak segelintir orang. Kita gak mau terprovokasi. Kedatangan Anies semata-mata hanya silaturahmi dengan para tokoh masyarakat dan relawan," ujar Wakil Ketua Bidang Hukum DPW NasDem Sulsel, Hasman Usman dalam keterangannya, Rabu (7/12/2022).
Lanjut dia, hal ini bukan terkesan curi start dikarenakan pendaftaran capres-cawapres baru akan dimulai pada tanggal 19 Oktober 2023 sampai dengan 24 November 2023.
"Sehingga hal ini tidak ada kaitannya dengan hal-hal Pilpres dan bertentangan dengan hukum," sambungnya.
Namun Hasman yang juga ketua panitia kunjungan Anies mengaku tetap menghargai aksi unjuk rasa massa mahasiswa yang menolak kedatangan Anies.
"Menurut kami, demonstrasi menjadi bagian untuk menyuarakan aspirasi. Ini hak mereka," pungkasnya.
Sedangkan, Sekretaris DPW NasDem Sulsel Syaharuddin Alrif menegaskan, jika apapun riak-riak yang terjadi bakal calon presiden yang diusung Partai NasDem, Anies Rasyid Baswedan akan tetap melakukan kunjungannya ke Sulsel.
"Diantaranya Kota Makassar, Kabupaten Maros, dan Pangkep, pada 10-11 November mendatang. Anies akan bertemu relawan dan kader NasDem Sulsel," jelasnya.
Wakil ketua DPRD Sulsel itu menegaskan jika lawatan mantan Gubernur DKI Jakarta itu lebih pada silaturahmi. Pasalnya ini bagian dari agenda yang sudah dijadwalkan partai NaaDem dan tim relawan Anies di Sulsel.
"Kami menegaskan, kunjungan pak Anies ke Sulsel kali ini lebih kepada silaturahmi ke warga. Dan ini sudah terjadwal oleh partai NasDem beraama tim relawan," tegasnya.
Terpisah, Pengamat Psikologi Politik UNM, Basri Tetteng juga memberikan tanggapan soal adanya penolakan Anies di Sulsel.
Menurutnya, justru gerakan kelompok yang mengaku mahasiswa itulah yang bersifat politik.
"Sangat tampak memberi kesan digerakkan oleh lawan politik Anies Baswedan. Justru gerakan mahasiswa tolak kedatangan Anies yang bersifat politik dan terkesan digerakkan oleh kelompok kepentingan," katanya.
Lanjut Dosen Fakultas Psikologi UNM ini, hal yang sangat wajar bakal capres melakukan silaturahmi ke mana saja.
Apalagi, Makassar juga pernah dikunjungi bakal capres lainnya dalam hal ini Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, bahwa hal itu sah dan wajar bila seseorang bakal capres melakukan kunjungan silaturahmi ke mana saja.
"Hal sama juga kan dilakukan oleh Ganjar ketika berkunjung ke berbagai daerah seperti Makasar dan daerah-daerah lain," ujarnya.
"Publik bertanya kenapa mereka tidak protes dan demo ketika Ganjar datang ke Makasar? Kan ada apa sebenarnya," tambahnya.
Berikut jadwal Anies Baswedan selama berkunjung di Sulsel:
Pada hari pertama kedatangannya, Anies sudah dinanti dengan berbagai agenda di Kota Makassar. Mulai dari mengisi kuliah umum, bertemu dengan relawan hingga menggelar rapat akbar.
Sabtu 10 Desember 2022, Jam 7.30 Wita tiba di Bandara Makassar, jam 10 Wita mengisi kuliah umum di UMI, jam 14.00 Wita siang bertemu dengan aktivis, akademisi dan pengusaha Sulsel di empang Panaikang.
Lalu jam 17.00 Wita, rapat akbar bersama masyarakat Sulsel, relawan Anies dan Kader NasDem Sulsel. Kemudian jam 17.30 Wita, salat Maghrib di Masjid Al-Markaz.
Lalu hari kedua, Anies akan berkunjung ke Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep.
Hari Minggu, 11 Desember 2022, jam 5.30 Wita sarapan Roti Maros di Salenrang. Terus jam 6.30 Wita berangkat ke Pangkep. (Yadi/B)