MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) memberikan tax award kepada pengelola dan wajib pajak yang berprestasi.
Penghargaan ini merupakan salah satu bentuk apresiasi pemerintah kota atas kepatuhan wajib pajak, berlangsung di Upperhills Convention Hall, di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kamis (8/12/2022) malam lalu.
Malam Penganugerahan Tax Award 2022 Mengangkat tema "Wajib Pajak Restorasi Berprestasi dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)". Pada kesempatan itu Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Wahidin Sudirohusodo Kota Makassar, dianugerahi patuh dan saat membayar pajak terbesar kategori pajak air, bawah tanah.
"RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo adalah Kota Makassar. Sebagai wajib pajak air bawah tanah, berprestasi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Patuh dan taat membayar pajak, pembayaran terbesar," demikian bunyi redaksi isi surat kategori tersebut.
Menanggapi hal ini, Nursuriyawati, SE, M.Ak (Plt. Direktur Keuangan dan BMN) menyampaikan apresiasi ke Pemkot Makassar, karena sudah empat kali berturut-turut RSUP Wahiddin mendapat penghargaan kategori taat pajak.
"RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo mendapat penghargaan selama 4 tahun berturut-turut untuk pembayar pajak air bawah tanah terbesar," ujarnya, Sabtu (10/12/2022)
Dia berharap dengan adanya award inibterus menjadi motivasi bagi pihak RS Wahiddin untuk terus bekerja dan meningkatkan pelayanan untuk kesehatan.
"Harapannya bahwa dapat menjadi contoh bagi instansi lain untuk lebih taat pajak agar dapat meningkatkan kontribusi bagi pembangunan daerah," harap Nursuriyawati.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengucapkan terima kasih kepada seluruh wajib pajak yang terus taat dan jujur, dalam melaporkan pajaknya.
"Pajak anda menjadi bagian penting dalam pembangunan Kota Makassar," kata Danny Pomanto.
Danny Pomanto juga memberikan apresiasi kepada Bapenda Makassar karena telah mencapai PAD Rp 1,2 Triliun.
"Terima kasih kepada Bapenda karena telah mencapai PAD Rp 1,2 Triliun, tapi saya tidak mau cepat puas karena target kita PAD Rp 2 Triliun," tuturnya. (Yad/A)