Salah satu hal yang perlu diperkuat, sambung Hariashari, yakni lingkungan keluarga. Titik ini mesti dibangun sejak awal namun bisa diubah dari sektor ini pula.
"Lingkungan keluarga harus menanamkan nilai yang mampu untuk saling menghargai. Karena kecenderungan konflik antar remaja terjadi karena adanya ego, ego ini terbangun karena tata cara bergaul terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ingroup dan outgroup," tegasnya.
Terkait fenomena perang kelompok, kata dia, memiliki hubungan dengan nilai sosia. Para remaja menganggap solidaritas itu hanya dari kelompok mereka saja.
"Sedangkan nilai sosial terdahulu selalu mengajarkan bagaimana membangun kebersamaan salam berkehidupan sosial, dan itu patut untuk dikuatkan pada remaja," tutupnya. (Abu Hamzah/Raksul/B)