Erna Rasyid Taufan Motivasi Kader dan Pengurus PKK Kolaborasi Percepat Penurunan Stunting

  • Bagikan

PAREPARE, RAKSUL - Dalam menindaklanjuti Penunjukan BKKBN sebagai Koordinator penurunan stunting, baik di pusat maupun di daerah Kabupaten/Kota, Pemerintah Kota Parepare melakukan berbagai upaya dan aksi percepatan penurunan stunting.

Upaya-upaya tersebut tidak berhenti sampai di situ saja, akan tetapi Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DPPKB) terus melakukan sosialisasi bagaimana Peran Tim Penggerak PKK Kolaborasi dengan program bangga kencana dalam upaya percepatan penurunan stunting tingkat Kota Parepare Tahun 2022 dan sosialisasi Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kota Parepare yang dirangkaikan dengan pencanangan 17 Kampung KB dan Launching Dashat, yang digelar di Gedung Islamic Center Kota Parepare, Selasa (13/12/2022).

Ketua Panitia kegiatan, Halwatia yang juga selaku Kepala Dinas PPKB dalam laporannya menyampaikan, salah satu permasalahan yang menjadi fokus Negara saat ini adalah tingginya prevalensi stunting anak balita. Khusus untuk Kota Parepare, kata dia, data per Agustus yaitu 13,78 persen, yang bersumber dari data Dinas Kesehatan.

“Menindaklanjuti hal tersebut maka dilakukan rekonseptualisasi Kampung KB, yaitu dari kampung Keluarga Berencana menjadi Kampung Berkualitas. Kampung keluarga berkualitas yang didefinisikan sebagai satuan wilayah yang setingkat dengan desa kelurahan di mana terdapat integrasi dan konvergensi,”jelas Halwatia.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan bahwa Kampung KB yang sudah dicanangkan di Kota Parepare, sebanyak 5 Kampung KB. Yaitu Kelurahan Lapadde, Kelurahan Labukkang, Kelurahan Watang Bacukiki, Kelurahan Lumpue dan Kelurahan Kampung pisang.

“Hari ini akan dicanangkan lagi sebanyak 17 Kampung KB sehingga jumlah Kampung KB yang ada di kota Parepare menjadi 22 Kampung KB. Kampung keluarga berkualitas ini dihadirkan dalam upaya penurunan stunting,”terangnya.

Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Kota Parepare Hj Erna Rasyid Taufan yang hadir membuka kegiatan ini menyampaikan, berbicara tentang percepatan penurunan stunting tidak akan berhasil tanpa kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk tim penggerak PKK.

“Kunci pencegahan stunting dan penanganan stunting dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan, sehingga perhatian ibu hamil dan balita baik melalui intervensi gizi sensitive, maupun intervensi gizi spesifik. Dan dibutuhkan keterlibatan semua pihak yang berkaitan, dan berkomitmen mengatasi stunting termasuk tim penggerak PKK mulai dari tingkat pusat, provinsi kabupaten, kota, sampai tingkat Kelurahan,”Tandas Erna yang juga Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Parepare.

Sebagai Mitra pemerintah, Lanjutnya, Tim penggerak PKK harus terlibat dalam penanganan kasus stunting PKK bekerja sama dengan lintas sektor terkait bersama-sama masyarakat menanggulangi dan mencegah terjadinya kasus stunting.

“Pelaksanaan penanganan kasus stunting tidak bisa dilaksanakan sendiri-sendiri mengatasi stunting harus dengan kebersamaan berperan sesuai keahlian masing-masing. Sebagai contoh bahwa kami di pare-pare ada PKK remaja. PKK remaja inilah yang sangat aktif, bukan hanya sekedar memberikan pengarahan ataukah sosialisasi penting di setiap Kelurahan, tetapi mereka terjun langsung memberikan contoh makanan-makanan yang bergizi untuk anak-anak balita,”pungkasnya.(Yanti)

  • Bagikan

Exit mobile version