MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT) RI, menggandeng Pondok Pesantren Darud Da'wah Wal-Irsyad (DDI), dalam rangka pencegahan paham radikalisme dan terorisme di Sulsel.
Kegiatan edukasi tersebut berlangsung di Hotel Claro Makassar, Rabu (14/12/2022). Menghadirkan beberapa narasumber, termasuk Direktur Pencegahan BNPT RI, R Ahmad Nurwahid.
Dalam penyampaianya, Ahmad Nurwahid mengaskan, BNPT sebagai lembaga non pemerintah dibawah Presiden yang bertugas berfungsi merumuskan kebijakan mengorganisasikan seluruh elemen masyarakat untuk mencegahan tindakan radikalisme.
"Nah disinilah merumuskan dalam bentuk kebijakan pentahelik atau multipihak. Termasuk di Sulsel kita ajak semua untuk mencegah radikalisme," katanya.
Langkah dilakukan, pertama adalah pemerintah, pihak kedua komunitas ormas keagamaan, pihak ketiga akedemika, keempat dengan media, kelima kami dengan pengusaha baik tergabung BUMN maupun pihak swasta
"Inti kegiatan menyamakan persepsi dalam rangka Training Of Trainer karena DDI itukan para pendakwah para penceramah adalah pintu masuk dan pintu keluar," jelasnya.
Ditambahakan, pangkah kongkret pencegahan adalah jikalau pendakwah mengajarkan agama intoleran dan radikal maka jadi pintu masuk.
Pihaknya juga, selalu berupaya membumikan Islam yang rahmatan lil alamiin, moderat, dan turut berupaya mencegah dan menjauhkan umat dari paham radikal dan ekstrimisme.
"Tapi kalau mengajarkan modernisasi agama wasatiyah Islam yang rahmatan lil alamin akan menjadi pintu keluar dan memberikan vaksinasi secara ideologi kepada masyarakat supaya imun dan kebal virus-virus radikal," pungkasnya. (Yad/A)