MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Partai Buruh mendapatkan nomor urut 6 untuk Pemilu 2024. Hal ini berdasarkan pengundian nomor urut partai politik peserta Pemilu 2024 yang dilangsungkan di kantor KPU RI, Rabu (14/12/2022) malam.
Lantas apa dilakukan pengurus di Sulsel guna memperkenalkan nomor urut dan proses pencalegan di masyarakat?
Ketua Partai Buruh Sulawesi Selatan (Sulsel) Akhmad Rianto menyatakan rasa syukur atas penetapan partainya sebagai peserta Pemilu 2024.
"Kita merasa bersyukur partai Buruh sudah masuk peserta pemilu 2024. Kedepan kami siap berjuang," ujarnya, Kamis (15/12/2022).
Menurutnya, Partai buruh setelah dinyatakan lolos sebagai peserta pemilu 2024 berdasarkan hasil rapat pleno KPU RI adalah dengan melakukan perapihan struktur partai dan konsolidasi partai di seluruh tingkatan hingga ke tingkat bawah.
"Partai buruh setelah mendapatkan nomor urut adalah dengan melakukan sosialisasi kepada seluruh kader dan simpatisan no urut 6 sebagai nomor partai buruh. Kami akan masifkan ke masyarakat," katanya.
Menurutnya, dengan nomor urut 6 pada partai Buruh dinilai memberikan suatu keberuntungan kedepan. Diharapkan akan membawa bangsa dan negara kedepan lebih baik lagi.
"Nomor partai buruh dengan mendapatkan angka 6 merupakan angka keberuntungan yang akan membawa bangsa dan negara menuju ke negara sejahtera," pungkasnya.
Sedangkan, usai pencabutan nomor urut pada Pemilu 2024. Said Iqbal yang juga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyampaikan bahwa pihaknya yakin bakal berjaya di sejumlah daerah dalam pemilihan legislatif 2024.
Secara umum, Partai Buruh mengaku menargetkan 5 persen dari total kursi di setiap DPRD baik tingkat provinsi maupun kota/kabupaten.
"Sementara itu, terkhusus di simpul-simpul industri, Partai Buruh mengaku akan habis-habisan. Khusus Kota dan Kabupaten di pulau Jawa, kami all out. Ketua DPRD harusnya dari Partai Buruh, berarti nomor 1," ungkap Said.
Sementara itu, di tingkat nasional, Partai Buruh menargetkan perolehan suara sekitar 5,6 juta atau setara ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen kursi.
"Pemilu pertama cukup parliamentary threshold, 2029 partai tengah, 2034 Presiden RI dari Partai Buruh," tutup Said. (Yadi/B)