MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kehidupan seorang kakek lansia bernama Paeba' Dg Nai (81) di Kabupaten Gowa, Sulsel begitu memprihatinkan. Pasalnya, dia hidup di rumah yang ukurannya kurang lebih 3 meter persegi beralaskan tanah.
Mirisnya lagi, Paeba' Dg Nai tak hanya tinggal di gubuk yang sudah tak layak huni itu, tapi dia juga tinggal serumah bersama ayam peliharaannya di Kampung Beru, Dusun Bonto Ramba, Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa.
"Ayamku itu di depan pintu kamar, ada juga kandangnya, maumi di apa, jangan sampai ada yang curi di luar," ujar Paeba' Dg Nai saat ditemui wartawan, Rabu (21/12).
Dalam kamarnya, hanya ada satu buah lampu yang menjadi penerang, pakaian seperti celana, baju dan beberapa kain ada yang tergantung ada juga tergeletak di tempat tidur yang berantakan.
Kehidupan Paeba' Dg Nai begitu ironi. Mirisnya lagi saat galon yang berisi air yang disimpan di dalam kamarnya ternyata berisikan air sumur yang setiap hari ia konsumsi, meskipun warnanya agak kecoklatan.
"Kalau ada uang, saya lebih baik beli beras daripada beli air galon, supaya ada lagi saya makan," tutur Dg. Nai didalam kamar tidurnya yang sempit dan bau apek itu.
Ia juga mengatakan jika dirinya tak punya beras untuk di masak, maka dia pergi memulung, mengumpulkan gelas plastik atau kardus untuk dijual.