"Konvoi, kerumunan-kerumunan geng motor. Sasarannya jelas adalah tempat meliputi gereja, bandara, pelabuhan, tempat-tempat keramaian dalam hal ini perbelanjaan dan rekreasi," ujarnya.
Bahkan dalam pelaksanaannya pun, personel yang terlibat diminta untuk bertindak preventif atau pencegahan hingga penegakan hukum kepada para pelaku yang menganggu masyarakat.
"Kita kedepankan pencegahan, tapi penegakan hukum pun akan kami lakukan secara tegas terhadap para pelaku-pelaku yang bisa mengganggu pelaksanaan Natal dan tahun baru ini," tegasnya.
Sementara untuk antisipasi teror, Nana mengatakan sudah berkoordinasi dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror. Apalagi Sulsel punya sejarah teror bom di Gereja Katedral dan Mal Ratu Indah (MaRI).
"Kami sudah melakukan koordinasikan dengan Densus 88, Binda, Kodam," pungkasnya. (Isak Pasabuan/Raksul/B)