LUWU UTARA, RAKYATSULSEL - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Luwu Utara, Armiadi memotivasi para pengurus Kelembagaan Pangan Masyarakat pada kegiatan Temu Teknis Kelembagaan Pangan Masyarakat Subkegiatan Pengembangan Kelembagaan dan Jaringan Distribusi Pangan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, Jumat (23/12/2022), di Warkop Teras Adira Masamba.
Kelembagaan Pangan Masyarakat yang dimaksud di sini adalah terdiri dari beberapa organisasi kelembagaan pangan masyarakat, seperti Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM), serta Lembaga Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM).
“Karena pertemuan teknis kita pada hari ini menitikberatkan pada penguatan kelembagaan, maka tentu kita berbicara soal bagaimana pengurusnya, anggotanya, usahanya, termasuk bagaimana dengan kelembagaannya itu sendiri,” kata Armiadi, saat membuka Temu Teknis Kelembagaan Pangan Masyarakat.
Armiadi mengatakan bahwa sudah sepatutnya para pengurus kelembagaan pangan masyarakat memahami betul tugas dan fungsinya, sehingga organisasi dapat berjalan dengan baik. “Kelembagaan itu fungsinya ada 3, yaitu sebagai kelas belajar, sebagai wahana kerjasama, dan sebagai unit produksi. Bahkan ditambahkan lagi sebagai unit usaha,” jelas dia.
Untuk itu, semua kelembagaan harus bergerak mengelola unit usahanya. Dalam artian bahwa usaha yang dikelola itu dapat menggerakkan sektor-sektor produksi, seperti usaha padi sawah atau unit usaha lainnya. “Kalau kita mengurus organisasi, maka kita harus siap berkorban, kita harus hadir menghidupi organisasi, bukan sebaliknya,” ucap Armiadi mengingatkan.
Mantan Kepala Dinas Pertanian ini menyebutkan bahwa ada empat jenis pengorbanan dalam berorganisasi, yaitu waktu, biaya, tenaga, dan perasaan. Nah, jika pengurus tak mampu mengelola 4 hal ini menjadi sebuah energi yang positif, maka masalah bisa timbul.
“Yang diurus ini adalah anggota. Kalau ada masalah dalam organisasi, maka itu adalah masalah kita semua, makanya jangan pelihara masalah,” Armiadi kembali mengingatkan. Masih dia, jika tanda-tanda akan timbul masalah, maka segera diselesaikan agar masalah tidak membesar.
“Kalau sudah ada sedikit tanda-tanda masalah dalam organisasi, maka segera selesaikan, jangan menunggu melebar jadi besar, tetapi selesaikan dengan cepat,” imbuhnya. Untuk itu, ia mengajak segenap pengurus kelembagaan untuk senantiasa mengedepankan silaturahmi dan musyawarah dalam mengatasi masalah dan mengambil keputusan.
“Mari kita duduk sama-sama, kita selesaikan sama-sama, kita bicarakan sama-sama. Ketika ada yang kita bicarakan, berarti ada yang kita putuskan. Ada yang diputuskan, berarti ada yang mau dilakukan. Ada yang mau dilakukan berarti ada yang mau dievaluasi,” lagi Armiadi memberikan suntikan motivasi kepada segenap pengurus kelembagaan yang hadir.
Tak kalah pentingnya, Armiadi juga mengingatkan bahwa semua pengurus harus mampu memahami tentang persoalan administrasi organisasi. Mengingat administrasi menjadi kunci kesuksesan sebuah organisasi jika dikelola dengan baik.
“Jadi, tolong perbaiki administrasinya karena administrasi ini yang akan menjelaskan kepada pihak-pihak yang akan melakukan audit terhadap kelembagaan, termasuk evaluasi yang dilakukan teman-teman di dinas kabupaten, BPP, atau PPL pendamping,” imbuhnya.
“Kita harapkan semua menyiapkan admistrasinya dengan baik karena administrasi itu adalah pemerintahan, dan pemerintahan itu adalah administrasi, karena yang dikelola nantinya adalah uang negara. Sekecil apa pun itu, harus dipertanggungjawabkan,” tandasnya.
Sebelumnya, Plt. Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, Rusydi Rasyid, dalam laporannya menyebutkan bahwa tujuan pelaksanaan temu teknis adalah untuk mengevaluasi pemanfaatan dan perkembangan kondisi fisik lumbung pangan masyakarat.
Di mana untuk tahun ini, Luwu Utara mendapatkan 4 unit bantuan lumbung pangan masyarakat kepada 4 Gapoktan. Adapun Narasumber Temu Teknis Penguatan Kelembagaan adalah Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan serta Fungsional Penyuluh Kabupaten, Pasalongan. Peserta Temu Teknis terdiri dari pengurus Gapoktan, Koordinator BPP dan PPL Pendamping. (*)