Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa, Iksan Parawansah mengatakan pihaknya sudah sejak dulu mendirikan posko bencana, terlebih November lalu saat terjadi longsor di Kecamatan Parangloe.
"Posko siaga bencana kita dari dulu sudah ada, namun yang mungkin harus digalakkan adalah posko di kecamatan. Untuk peralatan yang kami siagakan adalah perahu karet, perahu fiber, mobil, ambulance, tambak dan akan ditambahkan lagi alat berat agar ketika dibutuhkan pergerakannya bisa cepat," katanya.
Ia mengimbau, agar sementara waktu masyarakat tidak beraktivitas di bantaran sungai dan di wilayah rawan longsor karena saat ini Kabupaten Gowa masuk dalam kategori siaga.
"Untuk masyarakat baik di dataran tinggi maupun dataran rendah karena sangat rawan longsor dan banjir untuk berhati-hati dalam cuaca yang ektrim ini. Termasuk yang melakukan kegiatan di bantaran sungai untuk menghentikan sementara waktu," tutupnya. (Muchtar Suma/Raksul/A)