Bukan Sekadar Pelengkap: Caleg Perempuan Pendongkrak Suara Parpol

  • Bagikan
Caleg Perempuan bukan Pelengkap

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Keberadaan bakal calon anggota legislastif perempuan di setiap partai politik seharusnya bukan sekadar pelengkap untuk memenuhi syarat sebagai peserta pemilihan umum.

Parpol memiliki tanggung jawab untuk melakukan kaderisasi dan rekrutmen secara serius untuk mendapatkan bakal caleg perempuan yang memiliki kompetensi dan berkualitas.

Bercermin pada Pileg 2019 lalu, hanya 20,5 persen perempuan yang duduk di DPR RI. Di DPRD Sulsel, sebanyak 25 legislator perempuan berhasil duduk di parlemen.

Sementara DPR RI Dapil Sulsel, berhasil mendudukan 4 legislator, masing-masing Aliyah Mustika Ilham (Demokrat/Dapil I), Andi Yuliani Paris (PAN/Dapil II), Hasnah Syam (NasDem/Dapil II), dan Eva Rataba (NasDem/Dapil III). Begitu juga di kursi Senator, Lily Amelia Salurapa menjadi satu dari empat anggota DPD RI asal Sulsel.

Pada Pileg 2024 mendatang, deretan figur perempuan kabarnya siap maju bertarung. Dari Partai NasDem, ada nama Tenri Olle YL, Fatmawati Rusdi, Indira Chunda Thita, Putri Dakka, Indira Yusuf Ismail, Hj Hamsiah Iksan dan tentunya dua petahana, Hasnah Syam serta Eva Stevani Rataba.

Adapun Partai Golkar mendorong Indah Putri Indriani, Suhartina Bohari, Andi Kartini Ottong, Andi Ina Kartika Sari, Debbie Purnama Rusdin, Erna Rasyid Taufan, Liestiaty F Nurdin, dr Salwa Mochtar, Rismayani A Hamid, Agustina Bassang dan Andi Fauziah Pujiwatie.

Politisi perempuan lainnya yang kabarnya siap maju di DPR RI yakni Sri Rahmi dan Meity Rahmatia dari PKS, serta Andi Nurhayati Zainuddin yang juga politisi PPP Sulsel.
DPD I Partai Golkar Sulawesi Selata meminta Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Sulsel memotret dan menyiapkan perempuan tangguh di Sulsel untuk dijadikan calon legislatif (caleg) di Pemilu 2024.

Hal tersebut disampaikan, Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Taufan Pawe saat membuka talk show KPPG Sulsel bertajuk menjadi perempuan tangguh dan inspiratif di Hotel Novotel Makassar, Senin (26/12).

Bukan hanya untuk memenuhi syarat 30 persen keterwakilan perempuan, tetapi untuk menambah jumlah perempuan di parlemen. Makanya, perempuan tangguh yang siap untuk direkrut bertarung di Pileg.

  • Bagikan